Sabtu, 27 November 2010

observasi ke - pabrik tahu

OBSERVASI ke – PABRIK TAHU
Tugas : Pengantar Bisnis








Disusun Oleh
1. ELSA RESTIYANTI ( 22210345 )
2. FERA LUFHIDARANI ( 22210722 )
3. LIA PRASETYOWATI ( 24210010 )
4. NIKO BRIAN ALFIANTO ( 24210986 )
5. WIWEKO ADITYO ( 28210567 )


Kelas : 1EB19

UNIVERSITAS GUNADARMA
Thn. 2010 – 2011
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun sebagai penunjang mata kuliah Pengantar Bisnis. Makalah ini bertemakan tentang ”Observasi ke – Pabrik Tahu”. Makalah ini disusun dengan tujuan agar mahasiswa dapat menambah wawasannya mengenai tema yang kami bahas dalam makalah ini.
Penyusun menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penyusun menerima koreksi, kritik dan saran guna perbaikan di makalah yang selanjutnya.
Akhirnya penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan baik moril dan materil, baik langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini bisa sampai kehadapan para pembaca.





Penyusun.





DAFTAR ISI
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pabrik Tahu ……………………………….. 1
1.2 Identifikasi Masalah ………………………………………... 1
1.3 Tujuan Penelitian …………………………………………… 2
1.4 Metode Penelitian …………………………………………... 2

BAB II PROSES PRODUKSI 2.1 Bahan – Bahan Yang digunakan Untuk
Proses Produksi Tahu ………………………………… 4
2.2 Tahapan – Tahapan Proses Pembuatan Tahu………….. 4
2.3 Proses Penditribusian Tahu …………………………… 4

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan …………………………………………… 6
3.2 Kritik …………………………………………………. 6
3.3 Saran ………………………………………………….. 7






BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pabrik Tahu
Pabrik tahu ini dikelola oleh keluarga Bapak Muslani. Pabrik tahu ini didirikan sejak tahun 1997. Pabrik tahu ini bertempat di Jl. Swadaya X rt 01 rw 21 , Jaka Sampurna, Bekasi. Pabrik tahu ini mulai beroperasi dari pukul 06.00 wib hingga pukul 17.00 wib . Pabrik ini memiliki 7 ( tujuh ) orang karyawan . Pabrik ini menggunakan prinsip management keluarga, jadi yang mengelolanya adalah keluarga dari pemiliknya itu sendiri . Karena tahu adalah salah satu makanan yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia jadi sampai saat ini pabrik tahu Bapak Muslani masih menjalankan produksinya selain itu pabrik tahu Bapak Muslani ini telah memiliki agen – agen pendistribusian dari produk tahu yang diproduksinya. Pabrik tahu ini termasuk kedalam jenis perusahaan perseorangan karena , pemiliknya hanya satu orang saja

1.2 Identifikasi Masalah
Bedasarkan pada uraian latar belakang penelitian atau observasi penelitian , maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. apa saja bahan pokok dalam pembuatan tahu ?
2. bagaimana cara pembuatan tahu ?
3. Bagaimana cara pendistribusian tahu dari pabrik ke distributor ?



1.3 Tujuan Penelitian
Setiap penelitian tentunya memiliki tujuan tertentu , begitu pula dengan penelitian yang penulis lakukan juga memiliki tujuan , antara lain :
1. Ingin menambah wawasan mengenai proses pembuatan tahu
2. untuk mengetahui bagaimana cara pendistribusian tahu – tahu tersebut
3. untuk memberikan tambahan wawasan kepada pembaca mengenai penggolahan tahu


1.4 Metode Penelitian
Metode penelitian untuk mengumpulkan data-data dalam rangka penulisan karya tulis ini dengan cara sebagai berikut :
1. Metode observasi, yaitu proses pengumpulan data melalui kegiatan melihat, memantau dan menganalisa secara langsung sehingga akan lebih jelas objek yang diamati.
2. Metode tertulis wawancara / interview, yaitu cara pengumpulan data melalui obrolan atau tanya jawab serta bertatap muka secara langsung.







BAB II
PROSES PRODUKSI

Tahu adalah sebuah makanan yang familiar di kalangan masyarakat Indonesia . selain harganya yang murah dan mudah untuk di dapat , tahu mengandung nilai protein yang tinggi karena bahan baku utamanya adalah kedelai . hampir di seluruh kalangan masyarakat Indonesia mengkonsumsi tahu . dalam proses pembuatannya , tahu menyisakan limbah yang dapat di daur ulang kembali menjadi oncom . dengan bahan dasar kedelai , dari kedelai itulah sebab tahu menghasilkan protein , dan kedelai itu sendiri juga mengandung vitamin K . makanan yang layak dikonsumsi adalah makanan yang mengandung unsur 4( empat ) sehat 5 ( lima ) sempurna , dimana yang dimaksud makanan empat sehat lima sempurna adalah makanan yang mengandung gizi lengkap seperti karbohidrat , mineral , kalsium , serat , vitamin dan protein . karena tahu mengandung protein , jadi tahu layak digolongkan sebagai makanan empat sehat lima sempurna .
Ada juga tahu yang tidak layak untuk dikonsumsi , hal itu dikarenakan terdapat zat kimia yang berbahaya di dalamnya , seperti formalin . formalin sangat berbahaya jika dikonsumsi karena salah satu fungsi formalin adalah sebagai bahan pengawetan mayat .
Tahu ada berbagai macam jenis , tidak hanya tahu yang berbentuk kotak dan berwarna putih . contohnya dari segi warna saja , di pasaran tahu memiliki 3 tiga variasi warna yaitu putih , kuning dan coklat .
Semakin berkembangnya jaman , ternyata berpengaruh juga terhadap inovasi pembuatan tahu . tidak asing dikalangan masyarakat istilah tahu bulat ,begitu sangat populernya tahu dikalangan masyarakat , sehingga banyak yang mengenal dan mengkonsumsinya .



2.1 Bahan – Bahan Yang digunakan Untuk Proses Produksi Tahu
- Bahan baku utama dalam pembuatan tahu adalah kedelai
- Mesin Pembantu untuk menghaluskan kedelai
- Mesin Uap untuk membantu proses pengukusan tahu
- Penggorengan untuk menggoreng salah satu jernis tahu yang diproduksi

2.2 Tahapan – Tahapan Proses Pembuatan Tahu
Tahapan dalam proses pembuatan tahu ialah mula mula merendam kedelai lalu kedelai tersebut dimasukan kedalam mesin penggilingan kedelai hingga kedelainya halus , kemudian kedelai yang telah dihaluskan tadi dimasak dengan bantuan mesin uap , lalu setelah matang di angkat dan dimasukan kedalam cetakan tahu hingga bisa dipotong – potong dan setelah di potong – potong dimasukan ke dalam tempat penyimpanan .
Pabrik ini juga memproduksi jenis tahu yang di goreng , prosesnya sama dengan proses diatas hanya ditambahkan satu proses lagi yaitu dimasukan ke dalam penggorengan dan digoreng hingga matang .
itulah proses – proses tahapan – tahapan pembuatan tahu yang di dilakukan oleh pabrik tahu ini .

2.3 Proses Pendistribusian Tahu
Proses pendistribusian tahun pada pabrik ini dilakukan dengan dua cara yaitu :
- Proses pendistribusian yang pertama yaitu mereka ( para penjual di pasar ) menggambil sendiri
tahu – tahu itu ke pabrik milik Bapak Muslani lalu menjualnya lagi dipasar sehingga langsung
sampai ketangan konsumen .
- Proses pendistribusian yang kedua adalah dengan cara mendistribusikan tahu ke agen – agen
yang telah memesan hasil pembuatan tahu – tahu itu , jadi dari agen tersebut penjual dipasar
bisa mendapatkan tahu tersebut melalui perantara yaitu Agen sehingga tidak langsung sampai
ke tangan konsumen .

















BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Melalui makalah ini penulis mengetahui bagaimana cara memproses kacang bahan baku kacang kedelai menjadi tahu, mulai dari penggilingan hingga pemasakkan. Penulis juga mengetahui bagaimana cara memasarkannya, sehingga penulis tau termasuk ke perusahaan apakah pabrik tahu tersebut. Selain itu yang terpenting adalah penulis mempunyai pengalaman, pandangan tentang arti dari bisnis tersebut, serta mengetahui bagaimana kehidupan lapangan kerja dilingkungan sekitar.
Dari observasi ini penulis mendapat kesimpulan bahwa dari pabrik tahu milik perseorangan ini dapat menyerap pekerja lumayan banyak sehingga dapat memperkecil angka pengangguran dan kemiskinan. Selain itu pabrik tahu tersebut setiap harinya dapat memproduksikan tahu yang banyak sehingga pabrik tahu tersebut dapat memperkecil angka gizi buruk karena melalui penelitian kacang kedelai yang diolah menjadi tahu tersebut sangatlah bermanfaat bagi gizi manusia n harganya cukup untuk dibeli masyarakat kelas ekonomi kebawah.

3.2 Keritik
Sebelum penulis memberikan keritik dan saran izinkan untuk meminta maaf terlebih dahulu kepada pemilik pabrik tahu apabila ada salah kata dan menyinggung perasaan pemilik pabrik tahu tersebut.
keritik
Menurut keritik penulis kepada pabrik tahu yang telah dilakukan observasi adalah :
1. Lokasi pabrik yang terpencil dan sulit untuk dijangkau oleh para penjual dan pembeli
2. Keadaan pabrik yang melakukan pemprosesan kurang terjaga kehigenisan tahunya baik dalam mengelola maupun kemasan yang akan dibawa ke konsumen
3. Para pekerja yang kurang memperhatikan kehigenisan tahu tersebut, baik pembuat dan penampilan para pekerja pada saat membuat tahu

3.3 Saran
Setelah memberikan keritik untuk pembanggunan dan kemajuan pabrik tersebut, kami penulis juga memberi saran untuk pabrik tahu tersebut agar lebih baik.
1. Seharusnya pabrik yang baik adalah pabrik yang lokasinya mudah dijangkau oleh konsumen dan jauh dari pemukiman penduduk, agar polusinya tidak mencemari lingkungan penduduk.
2. Keadaan pabrik yang melakukan pemprosesan haruslah lebih higenis, sehingga kesehatan dan gizi tahu tersebut terjaga hingga dikonsumsi oleh konsumen
3. Seharusnya pabrik tahu tersebut membuatkan baju seragam untuk para pekerjanya yang tujuannya untuk kehigenisan tahu dan keselarasan pabrik tersebut.

Jumat, 26 November 2010

RESUME PENGANTAR BISNIS BAB 9



BAB 9
PERSONALIA

A. PEMANFAATAN SUMBER TENAGA KERJA DAN KOMPENSASI

1. Pendahuluan
Organisasi merupakan wahana untuk mencapai tujuan. Supaya tujuan ini dapat dilaksanakan dengan baik, diperlukan fungsi-fungsi. Pengertian fungsi adalah tugas-tugas yang dapat dengan segera dibedakan dengan tugas yang lain. Sebagai pelaksana fungsi tersebut, diperlukan personalia yang diberi wewenang, tanggung jawab, dan pertanggung jawaban.

2. Macam/Jenis Personalia
Di dalam perusahaan terdapat dua macam tenaga kerja, yaitu :
a. Tenaga eksekutif, yang mempunyai 2 tugas pokok yaitu mengambil berbagai keputusan dan melaksanakan fungsi organic manajemen: merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinir, dan mengawasi.
b. Tenaga Operatif, merupakan tenaga terampil, yang menguasai bidang pekerjaannya, sehingga setiap tugas yang dibebankan kepadanya dapat dilaksanakan dengan baik. Tenaga operatif, ditinjau dari kemampuannya melaksanakan tugas dibagi menjadi 3 golongan, yaitu :
• Tenaga terampil
• Tenaga setengah terampil
• Tenaga tidak terampil

3. Sumber Tenaga Kerja
 Dari dalam Perusahaan
 Teman-teman para karyawan
 Lembaga penempatan tenaga kerja
 Lembaga pendidikan
 Masyarakat umum


4. Seleksi Tenaga Kerja
1) Penentuan Jenis (Kualitas) Tenaga Kerja
a. Batas minimum-maksimum usia
b. Pendidikan minimal yang dimilki
c. Pengalaman kerja yang telah diperoleh
d. Bidang keahlian yang dimilki
e. Keterampilan lain yang dimiliki
f. Pengetahuan lainnya, dsb
2) Penentuan Jumlah Tenaga kerja
Meliputi 2 hal pokok, yaitu :
a. Analisa beban kerja yang meliputi : peramalan penjualan (sales forecast), penyusunan jadwal waktu kerja dan penentuan jumlah tenga kerja yang diperlukan untuk membuat satu unit barang.
b. Analisa tenaga kerja untuk menghitung jumlah tenga kerja yang sesungguhnya dapat tersedia pada satu periode tertentu.
3) Proses Seleksi
a) Pengisian formulir atau penyortiran lamaran yang masuk
b) Wawancara pendahuluan
c) Psycho-test
d) Wawancara lanjutan
e) Pengujian referensi
f) Pengujian kesehatan
g) Masa orientasi

5. Pengembangan Karyawan
Memiliki harapan agar :
• Tingkat produktivitas bertambah
• Mengurangi tingkat kecelakaan
• Mengurangi besarnya scrap (kerusakan hasil)
• Meningkatkan gairah kerja
Terdapat 2 metode pengembangan karyawan, yaitu :
 Dilaksanakan didalam dan oleh perusahaan sendiri (on the job training)
 Dilaksanakan di luar perusahaan dan oleh lembaga lain (off the job training)
6. Kompensasi
Kompensasi adalah imbalan jasa yang diberikan secara teratur dan dalam jumlah tertentu oleh perusahaan kepada karyawan atas kontribusi tenaganya yang telah diberikannya untuk mencapai tujuan perusahaan. Kompenasasi dapat berupa upah dan gaji. Terdapat 3 macam teori upah ekonomi, yaitu :
a) Teori pasar, menganggap bahwa upah ditentukan oleh hasil proses perundingan antara karyawan sebagai penjual tenaga dengan manajemen sebagai pembelinya.
b) Teori standard hidup, menyatakan bahwa upah harus dapat memberikan kepada buruh untuk menikmati hidup dengan layak.
c) Teori kemampuan untuk membayar, mempunyai anggapan bahwa tingkat pembayaran harus didasarkan pada kemampuan perusahaan untuk membayar.

7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Upah
a) Pasar tenaga kerja
b) Tingkat upah yang berlaku di daerah yang bersangkutan
c) Tingkat keahlian yang diperlukan
d) Situasi laba perusahaan
e) Peraturan Pemerintah

8. Metode Pengupahan
a) Upah langsung (straight salary), merupakan diwujudkan dalam bentuk sejumlah uang yang dibayarkan atas dasar satuan waktu tertentu, harian, mimgguan, bulanan, dan bahkan tahunan.
b) Gaji (wage), adalah lama waktu mengerjakan suatu pekerjaan, atau dihitung menurut tingkat upah per jam, tanpa memperhatikan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan.
c) Upah satuan ( piece work), upah yang dibayarkan kepada para karyawan menurut jumlah produk yang dihasilkan.
d) Komisi, merupakan sejumlah uang yang dibayarkan (biasanya didasarkan atas persentase dan harga jual) untuk setiap unit barang yang terjual, dan bukannya unit yang dapat diproduksi.
e) Premi shift kerja (shift premium), merupakan upah yang diberikan kepada karyawan karena bekerja di luar jam kerja normal.
f) Tunjangan tambahan (fringe benefit), untuk menarik agar supaya karyawan bersedia bekerja di perusahaan dalam waktu yang lama.

9. Upah Insentif
Insentif menunjukkan suatu arti tentang dorongan keja yang efektif dari karyawan. Karakteristik pokok dari upah insentif yang baik adalah :
a) Harus menunjukkan penghargaan kepada karyawan atas produktivitas mereka
b) Harus dapat dipakai untuk mencapai tujuan produktif per karyawan secara layak
c) Tambahan upah yang diperoleh karyawan harus paling sedikit diseimbangkan dengan biaya produksi terendah.

Macam-macam Bentuk Upah Insentif
 Full Participation Plan
Merupakan upah insentif bagi karyawan pabrik dimana kegiatan ekstra pada tugas mereka, dapat menghasilkan produksi tambahan.
 Group Insentif Plan
Insentif ini diberikan kepada sekelompok karyawan, apabila terbukti mereka dapat menunjukkan hasil yang menguntungkan, seperti :
 Peningkatan produktivitas
 Penurunan biaya tenaga kerja per unit
 Perbaikan kualitas produk
 Pengurangan tingkat kerusakan produk yang dihasilkan

B. HUBUNGAN PERBURUHAN

1. Hubungan Perburuhan Pancasila
Hubungan perburuhan ini terjadi karena antara buruh di satu pihak dan manajemen di lain pihak saling membutuhkan satu sama lain. Indonesia diciptakan satu bentuk hubungan antara karyawan dan manjemen, yang dikenal dengan hubungan perburuhan pancasila. Dalam hubungan perburuhan pancasila ini, buruh/karyawan harus diperlakukan sebagai manusia seutuhnya, artinya karyawan, tidak boleh diperlakukan dengan sewenang-wenang. Apabila terjadi adanya ketidak-sepakatan antara buruh dan manajemen buruh mempunyai senjata yang dapat digunakan untuk menekan pembicaraan antar mereka yaitu :
 Boikot
Pemboikotan dapat dilakukan oleh buruh
 Pemogokan
Merupakan cara yang ditempuh oleh buruh, dengan berhenti bekerja, dalam waktu singkat maupun lama.
 Penghasutan
Dilakukan untuk mendukung, pemogokan yang sudah dilakukan dengan cara mencegah orang lain menjalankan tugas atau mengajak untuk ikut mogok.
 Memperlambat kerja
Dapat dilakukan oleh karyawan dengan cara mengurangi tingkat produktivitas mereka atau mengurangi jumlah produk yang dihasilkan.

2. Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
Dengan adanya perjanjian bersama ini, buruh mempunyai kekuatan untuk dapat turut menentukan isi (materi) perjanjian tersebut. Isi perjanjian tersebut meliputi hak-hak dan kewajiban buruh maupun pengusaha.

Hak-hak Buruh
Materi buruh yang dapat dicantumkan ked lam perjanjian bersama yaitu :
 Besarnya gaji/upah minimal yang harus diterima buruh beserta kenaikannya
 Tunjangan yang harus diterima
 Hak untuk mendapat santunan kecelakaan di tempat kerja
 Hak untuk meningkatkan promosi dengan system penilaian yang adil
 Hak untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan melalui program training yang diberikan oleh perusahaan
 Mendaptkan pesangon bila ia dipecat atau keluar atas kemauan sendiri (apapun alasannya)
 Besarnya pesangon


Kewajiban Buruh
 Datang bekerja tepat pada waktunya
 Menjaga ketertiban dan suasana kerja serasi
 Berusah meningkatkan produktivitas
 Mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan mematuhi tata waktu kerja
 Berusaha untuk selalu dapat melakukan penghematan untuk dapat menekan biaya produksi
 Menyumbangkan gagasan yang bermanfaat untuk kelancaran jalannya usaha dan penekanan biaya produksi
 Bekerja sesuai yang digambarkan dalam deskripsi jabatan
Hak Pengusaha
 Hak untuk mengevaluasi kerja karyawan menurut tata cara yang telah disepakati
 Hak menentukan/memilih/seseorang yang dianggap baik untuk menjadi pemimpin
 Hak untuk menegur/mengarahkan, bila terdapat karyawan yang dipandang bertindak menyimpang sehingga merugikan perusahaan
 Hak memberikan promosi dan devisi kepada karyawan
 Hak untuk memecat, sesuai dengan prosedur yang berlaku
Kewajiban Pengusaha
 Memberikan semua hak karyawan yang telah disepakati bersama
 Memperlakukan semua karyawan secara adil
 Memberikan fasilitas kepada karyawan

3. Macam-macam Perjanjian Kerja
a) Closed shop agreement
Hanya berlaku bagi pekerja/buruh yang telah tergabung menjadi anggita serikat (persatuan)
b) Union shop agreement
Mengharuskan kepada para pekerja untuk menjadi anggota serikat dalam periode waktu tertentu sesudah mereka bekerja.


c) Open shop agreement
Memberikan kebebasan pada para anggota untuk menjadi atau tidak anggota serikat.

4. Konflik dalam Hubungan Kerja
Penyelesaian konflik ini dapat dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu :
 Diselesaikan oleh mandor (foreman)
 Diselesaikan antara kepala bagian dengan wakil buruh bagian yang bersangkutan
 Diselesaikan oleh manajer sebagai wakil perusahaan dan wakil serikat buruh perusahaan tersebut
 Apabila belum selesai, masalah tersebut dibawa ke perundingan antara wakil perusahaan dan wakil buruh dengan penengah, yaitu Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan tingkat Daerah (P4D), atau tingkat Pusat (P4P), apabila tingkat daerah tidak mampu menyelesaikannya.
 Apabila belum juga selesai, maka penyelesaian tahap terakhir dilakukan oleh Dewan Arbitrasi.

5. Perantara Dalam Pemecahan Konflik
Terdapat 3 macam cara pemecahan konflik yaitu :
a) Konsiliasi, merupakan suatu usaha untuk mempertemukan kedua belah pihak, antara buruh dengan pengusaha, untuk membahas dan menyelesaikan masalah yang mereka hadapi.
b) Mediasi, merupakan pihak ketiga pada cara ini, bertindak sebagai mediator yang hanya berwenang untuk memberikan saran kepada kedua belah pihak bagaimana masalah harus dipecahkan.
c) Arbitrasi, merupakan keputusan yang diambil oleh arbitrator (belerai), bersifat mengikat kedua belah pihak dan punya kekuatan hokum.

Macam-macam Arbitrasi
a) Arbitrasi sukarela (voluntary arbitration)
b) Arbitrasi paksaan (compulsory arbitration)
c) Arbitrasi otomatis (automatic arbitration)

6. Lembaga BIPARTITE dan TRIPARTITE
Lembaga BRIPARTITE mendasarkan diri pada pengertian bahwa setiap masalah yang timbul dari hubungan perburuhan merupakan tanggung jawab kedua belah pihak yaitu, buruh dan pengusaha dan harus diselesaikan oleh mereka sendiri.
Lembaga TRIPARTITE mendasarkan pada pengertian bahwa setiap masalah yang timbul dari hubungan perburuhan adalah merupakan tanggung jawab buruh, pengusaha dan masyarakat yang dalam hal ini diwakili oleh pemerintah.

7. Mencegah Konflik
a) Melaksanakan lembaga keluhan (grievance) dengan baik
b) Mengadakan survey gairah kerja (morale) secara rutin
c) Menyelenggarakan lembaga Bimbingan dan Penyuluhan (Guidance & Counseling)
d) Mengikut-sertakan buruh dalam pengambilan keputusan

Jumat, 19 November 2010

RESUME PENGANTAR BISNIS BAB 10



BAB 10
PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

A. PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS
1. Pengertian
Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen. Hasil itu dapat berupa barang ataupun jasa.
Perusahaan bisnis adalah sebuah organisasi/lembaga yang merubah keahlian dan material menjadi barang atau jasa untuk memuaskan para pembeli, serta diharapkan akan memperoleh laba untuk para pemilik.
Produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antar hasil (jumlah barang dan jasa yang diproduksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja,modal,tanah,energy,dan sebagainya) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut.

2. Produksi
Kegiatan produksi melibatkan pengubahan dan pengolahan berbagai macam sumber menjadi barang dan jasa untuk dijual. Tanggung jawab manager produksi adalah membuat keputusan penting untuk mengubah sumber menjadi hasil yang dapat dijual. Keputusan tersebut adalah :
• Keputusan yang berhubungan dengan disain dari system produksi manufaktur
• Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengendalian system dalam jangka panjang atau pendek.

3. Sistem Produksi Manufaktur
a. Desain produksi dari barang yang diproses
b. Pemilihan/penentuan peralatan dan prosesnya
c. Desain tugas
d. Lokasi dari fasilitas produksi
e. Layout dari fasilitas tersebut
Keputusan yang komplek sangat berkaitan dengan proses pengolahan yang dapat digolongkan menjadi 3 macam yaitu :


1.Sifat Proses Produksi
a. Proses ekstraktif, yaitu suatu proses produksi yang menggambil bahan langsung dari alam
b. Proses analitik, yaitu suatu proses pemisahan dari suatu bahan menjadi beberapa macam barang yang hamper menyerupai bentuk aslinya.
c. Proses fabrikasi, yaitu proses yang mengubah suatu bahan menjadi beberapa bentuk
d. Proses sintetik, yaitu metode pengkombinasian beberapa bahan ke dalam suatu bentuk produk
2.Jangka Waktu Produksi
a. Proses Terus menerus (continuous process)
Digunakan untuk menunjukkan suatu keadaan manufaktur dimana periode waktu yang lama diperlukan untuk mempersiapkan mesin dan peralatan yang akan dipakai.
b. Proses Terputus-putus (intermittent process)
Istilah ini terdapat dalam keadaan manufaktur dimana mesin-mesin itu beroperasi dengan mengalami bebrapa kali berhenti dan diracang lagi untuk membuat produk yang berbeda.
3. Sifat Produk
a. Produksi standard
Sering dihasilkan jumlah barang untuk persediaan disamping yang dikirimkan kepada pembeli dan penyalur. Penggunaan produksi standard memerlukan sejumlah modal yang besar untuk :
• Memelihara sejumlah persediaan
• Menyediakan fasilitas penyimpanan yang memadai
• Menanggung resiko kemungkinan turunnya harga pasar,kebakaran,pencurian,dan sebagainya.
b. Produksi Pesanan
Digunakan apabila para pembeli menghendaki adanya spesifikasi tertentu dari produk yang diinginkan, tetapi kemampuan produksinya sangat terbatas.

B. KEGIATAN PRODUKSI
1. Gambaran Sekilas
Masalah yang dihadapi oleh manajer produksi adalah :
• Perencanaan produksi
• Organisasi produksi
• Pengendalian produksi
• Pemeliharaan peralatan
• Pengawasan dan pemeriksaan kualitas

2. Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi meliputi keputusan yang menyangkut dan berkaitan dengan masalah pokok yang meliputi :
• Jenis barang yang akan dibuat
• Jumlah barang yang akan dibuat
• Cara pembuatan (penggunaan peralatan yang dipakai)
Perencanaan jenis barang yang akan dibuat ada 4 tahap, yaitu :
• Penentuan desain awal
• Penentuan desain barang yang tepat
• Penentuan cara pembuatan
• Pembuatan

3. Organisasi Produksi
Besarnya organisasi produksi yang diperlukan dalam kegiatan ini tergantung pada besarnya perusahaan dan kompleknya proses pengolahan yang diinginkan.

4. Pengendalian Produksi
Pengendalian produksi merupakan serangkaian prosedur yang bertujuan mengkoordinir semua elemen proses produktif ke dalam suatu aliran dimana aliran tersebut akan memberikan hasil dengan gangguan minimum ongkos terndah, dan kemungkinan waktu tecepat.

a. Jenis-jenis Pengendalian Produksi
• Order control digunakan oleh perusahaan manufaktur yang beroperasi hanya pada waktu menerima pesanan dari pembelinya.
• Flow control digunakan dalam pabrik yang berproduksi untuk persediaan dan dimaksudkan untuk mempercepat pengiriman barang jadi dari tempat persediaan begitu pesanan pembeli diterima.

b. Tahap-tahap dalam Pengendalian Produksi
• Perencanaan, jika pesanan pembeli atau pesanan untuk persediaan pada perusahaan telah diterima oleh bagian perencanaan produksi.
• Routing, merupakan salah satu usahan untuk menentukan urut-urutan dari proses dan alat-alat yang digunakan dalam proses produksi.
c. Scheduling
Scheduling merupakan suatu usaha untuk menentukan kapan proses produksi akan dimulai dan selesai untuk diserahkan.
• Dispatching, yaitu surat perintah yang berisi wewnang untuk melakukan kegiatan produksi. Surat perintah ini dibuat sebelum produksi dimulai dalam bentuk dispatch sheet.

Analisis Jaringan Kerja : Metode Jalur Kritis dan PERT
Analisis jaringan kerja adalah teknik yang berkaitan dengan masalah penetapan urutan pekerjaan yang diarahlan untuk meminimumkan waktu penyelesaian suatu pekerjaan atau proyek, agar dicapai biaya yang rendah.
Konsep dasar analisis jaringan kerja maupun PERT adalah :
1. Jaringan kerja (Network), yaitu satu seri rangkaian aktivitas yang bersambung dalam menghasilkan barang atau jasa, yang terarah pada usaha pencapaian tujuan perusahaan.
2. Jalur kritis (Critical Path), yaitu jalur terpanjang dalam menyelesaikan satu rangkaian pekerjaan sampai selesai.
Aktifitas Semu (Dummy)
Aktifitas semu adalah suatu aktifitas dalam jaringan kerja yang membutuhkan nol satuan waktu.
Keterbatasan-keterbatasan Metode Jalur Kritis (MJK)
Faktor-faktor pentingnya, yaitu :
a. MJK mendasarkan diri pada asumsi bahwa penyelesaian aktifitas dapat diketahui dengan tepat pada setiap waktu.
b. MJK tidak memasukkan gagasan analisis statistic dalam menentukan perkiraan waktu
c. MJK merupakan model perencanaan static dan bukannya alat kontrol yang dinamik.


Program Evaluation and Review Technique (PERT)
Perubahan konsep MJK terdapat beberapa hal seperti :
a. Teori Probabilitas
b. Gagasan analisis statistic
c. Membuat model yang baru sebagai alat control yang dinamik
Didalam PERT digunakan 3 macam perkiraan waktu yaitu :
a. Waktu yang paling optimis (Wo)
b. Waktu yang paling pesimis (Wp)
c. Waktu Normal (Wn)

5. Pengendalian Persediaan Bahan Baku
Persediaan dalam jumlah yang besar mengandung banyak resiko seperti :
a. Resiko hilang dan rusak
b. Biaya pemeliharaan dan pengawaasan yang tinggi
c. Resiko using
d. Uang yang tertanam di persediaan terlalu besar.
Jumlah Pemesanan yang ekonomis dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu :
a. Jumlah kebutuhan bahan baku per tahun
b. Biaya pemesanan
c. Biaya penyimpanan
d. Harga bahan baku

6. Pemeliharaan Peralatan
Kerugian yang diderita perusahaan karena kelalaian mengadakan pemeliharaan peralatan disebabkan antara lain :
a. Kerusakan peralatan yang sudah cukup parah sehinnga menyebabkan biaya perbaikan menjadi mahal
b. Kerugian karena berhentinya sebagian atau keseluruhan kegiatan produksi
c. Kerugian karena keterlambatan pengiriman barang kepada konsumen sehingga menyebabkan turunnya pendapatan perusahaan
d. Perusahaan terpaksa harus membayar klaim karena penyerahan yang tidak tepat.
e. Menimbulkan keengganan para pelanggan untuk kembali memesan ke perusahaan karena di anggap tidak menepati janji


Organisasi pemeliharaan peralatan
a. Didesentralisir menurut pusat biaya atau departemen
b. Sentralisasi

7. Pengawasan Kualitas dan Inspeksi
a. Penentuan kebijakan tentang penetapan kualitas sesuai dengan tuntutan pasar
b. Tahap penentuan desain teknis untuk mencapai target tuntutan pasar
c. Tahap pembuatan
d. Tahap penggunaan di lapangan
Pengawasan kualitas di dalam produksi
Inspeksi merupakan penyusunan cara cara pengukuran karakteristik kualitas dan memperbandingkannya dengan standard yang telah di tetapkan
Pengawasan atau pengendalian (control) mengajukan pertanyaan kapan , berapa kali dan berapakah jumlah barang yang akan di inspeksi.

Bagan pengawasan (control chart)
a. Penyimpangan_penyimpangan yang tidak dapat di tentukan
b.Penyimpangan – penyimpangan yang dapat di tentukan

C. LOKASI DAN LAYOUT PABRIK
1. Factor- factor yang mempengaruhi penentuan lokasi pabrik
 Dekat dengan pasar
 Dekat dengan bahan baku
 Ongkos transport
 Penyediaan tenaga kerja
 Penyediaan sumber tenaga dan energy
 Likungan sekitar
 Iklim
2. Cara penentuan lokasi pabrik
a. Cara kualitatif , yaitu cukup mengadakan penilaian kualitatif terhadap factor yang di anggap memegang peranan pada setiap alternative lokasi. Hasil penilaian, biasanya di nyatakan dalam ukuran baik sekali, baik, sedang , kurang, kurang sekali
b.Cara kuantitatif
 Cara yang sederhana yaitu usaha mengkuantivikasi hasil analisis kualitative yang telah di lakukan , dengan cara memberikan SCORE pada masing – masing criteria
 Cara yang komplek yaitu menggunakan rumus matematika dan menggunakan model tertentu, yang banyak di gunakan dalam OPERATION RESEARCH
3.Layout fasilitas produksi
Layout fasilitas produksi adalah pengaturan dan penempatan alat, tenaga kerja, dan kegiatan- kegiatan dalam produksi.
1. Proses layout yaitu penyusunan fasilitas produksi dimana mesin- mesin yang mempunyai fungsi sama ditempatkan pada tempat tertentu
2. Product layout yaitu pengaturan mesin- mesin dalam pabrik sesuai dengan arus proses produksinya . penggunaan produk layout akan ekonomis bila memenuhin syarat berikut :
 Volume produksi cukup sesuai dengan kapasitas penggunaan mesin dan peralatan yang terpasang
 Permintaan akan barang yang di hasilkan cukup stabil
 Barang yang di hasilkan terstandardisir
 Komponen- komponen ( suku cadang) dapat saling di tukarkan
 Penyediaan material yang ajeg.

Sabtu, 13 November 2010

RESUME PENGANTAR BISNIS BAB 8



BAB 8
PEMBELANJAAN

A. GAMBARAN UMUM PEMBELANJAAN

1. Arti Pembelanjaan dan Fungsi Manajer
Pembelanjaan adalah suatu usaha menyangkut bagaimana perusahaan harus mengorganisir untuk mendapatkan dana, bagaimana menggunakan dana, dan bagaimana laba perusahaan akan didistribusikan.
Di dalam perusahaan harus dipelihara adanya keseimbangan keuangan yang menguntungkan untuk mendukung perkembangannya. Akaeseimbangan terbagi menjadi 2, yaitu Keseimbangan Kuantitatif adalah keseimbangan nilai rupiah antara kekayaan dengan utang dan modal yang memerlukan persyaratan tertentu. Keseimbangan Kualitatif adalah keseimbangan antara elemen kekayaan dengan elemen utang dan modal perusahaan. Elemen dan besarnya kekayaan perusahaan akan menentukan susunan elemen dan besarnya pasiva.

B. PENGGUNAAN DANA

1. Gambaran Umum
Metode penggolongan dana dibagi menjasi 2, yaitu penggunaan jangka pendek dan jangka panjang. Penggunaan jangka pendek dapat ditunjukkan sebagai aktiva lancar. Sedangkan aktiva tetap adalah invesatasi jangka panjang yang meliputi elemen yang tidak dapat ditukarkan dalam bentuk kas.

2. Penggunaan Dana Jangka Pendek
1. Kas
Sejumlah dana yang ada dalam perusahaan yang diwujudkan dalam bentuk kas,terutama untuk membayar gaji dan rekening lainnya. Prinsip Pengelolaan kas yang harus dipegang manajer adalah meminimumkan jumlah kas yang diperlukan perusahaan, dan memaksimumkan jumlah dana untuk investasi yang dapat menghasilkan bunga.


• Aliran Kas
Pada mulanya ka situ ditimbulkan oleh adanya penjualan. Sebagian dari aliran kas keluar terjadi dalam proses produksi dan terdiri atas pembayaran bahan,tenaga kerja,serta biaya tidak langsung.
• Anggaran Kas
Tanggung jawab manajer dalam pengelolaan aliran kas perusahaan meliputi:
a. Membuat kepastian bahwa kas selalu tersedia bila diperlukan
b. Memanfaatkan kas untuk memaksimumkan pendapatan bunga.

2. Surat-surat Berharga
Salah satu jenis surat berharga yang banyak beredar di Indonesia adalah sertifikat deposito (certificates of deposit). Sertifikat deposito merupakan tanda bukti kewajiban membayar yang dikeluarkan oleh bank komersial.

3. Piutang
Bagi perusahaan piutang ini sering terjadi adanya penjualan kredit kepada pembeli yang jumlahnya dapat mencapai 20% dari seluruh aktiva. Semakin besar jumlah penjualan kredit, semakin besar pula perhatian yang harus diberikan manajer untuk mengelolanya.Penjualan kredit ini hanya beberapa minggu saja.

4. Persediaan
Bagi perusahaan yang mempelihara sejumlah persediaan barang untuk memenuhi permintaan pembeli secara cepat, harus mempunyai sejumlah investasi disitu .

3. Penggunaan Dana Jangka Panjang
Untuk perusahaan manufaktur,sebagian besar investasi pada umumnya merupakan aktiva tetap. Aktiva tetap tersebut dapat berupa tanah, bangunan, dan peralatan.
a. Tanah yang dimiliki oleh perusahaan merupakan aktiva tetap dengan jangka waktu yang tidak terbatas.
b. Bangunan yang dimiliki oleh perusahaan harus ditentukan umurnya. Kemudian perusahaan harus menyisihkan sejumlah dana setiap tahun dari penghasilannya.
c. Peralatan yang dimiliki perusahaan berupa mesin, alat angkut dalam pabrik, dan peralatan lain yang dipakai dalam produksi. Peralatan tersebut juga perlu disusutkan karena daya gunanya semakin lama semakin berkurang.

4. Analisis Investasi Aktiva Tetap
Terdapat tiga metode analisis investasi, yaitu :
a. Metode net present value (NPV)
b. Metode internal rate of return (IRR)
c. Metode pay off period (POP)
NPV dan IRR mengukur IRR dari aspek penggunaan uang. Sedangkan POP mengukur efisiensi dari aspek waktu. Metode NPV dan IRR dalam penerapannya dipakai konsep time value of money. Masalah time value of money dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu :
a. Nilai uang pada saat ini (present value)
b. Nilai uang yang akan datang
c. Tingkat Bunga (tingkat rate of return)

C. SUMBER DANA

1. Macam-macam Sumber Dana
Ditinjau dari asalnya, sumber dana perusahaan dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu :
a. Pembelanjaan Intern (belanja dari dlam perusahaan) yang meliputi :
 Penggunaan laba perusahaan
 Penggunaan cadangan
 Penggunaan laba yang tidak dibagi/ditahan
b. Pembelanjaan Ekstern (belanja dari luar perusahaan) yang meliputi :
 Dana dari pemilik/peserta,yang biasanya diwujudkan dalam bentuk saham, dan pembelanjaannya disebut pembelanjaan sendiri.
 Dana dari utang/pinjaman yang berupa utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Pembelanjaanya disebut pembelanjaan asing.

2. Pemilihan Sumber Dana
Beberapa alternative yang dapat dipilih adalah :
1) Menggunakan dana intern saja
2) Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham
3) Menggunakan dana ekstern dengan mencari pinjaman/kredit
4) Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham dan mencari pinjaman
5) Menggunakan dana intern dan ekstern

3. Sumber Dana Intern
Cara yang paling mudah untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan adalah dengan cara mengambil dana yang sudah tersedia. Tapi dana intern ini selalu terbatas. Apabila perusahaan mengalami hal seperti itu pemecahannya dapat dilakukan dengan menggunakan prinsip opportunity cost, yaitu dengan memberikan beban bunga pas asana milik sendiri yang dipaki sendiri.

4. Sumber Dana Ekstern
Sumber dana ekstern dapat berasal dari modal sendiri dan kredit. Kredit dibagi menjadi 2 golongan, yaitu kredit jangka pendek dan kredit jangka panjang.
 Kredit Jangka Pendek adalah kredit yang jangka waktunya tidak lebih dari 1 tahun. Yang termasuk kredit jangka pendek yaitu :
 Kredit Rekening Koran
 Kredit Belening
 Kredit Wesel
 Kredit Penjual
 Kredit Pembeli
 Aksep
 Kredit Jangka Panjang adalah kredit yang jangka waktunya lebih dari 1 tahun.
Yang termasuk kredit jangka panjang yaitu :
 Hipotik
 Obligasi
 Kredit Bank
 Kredit dari Negara lain

5. Optimisasi Modal
Untuk menentukan apakah sebaiknya mengambil kredit jangka pendek atau jamgka panjang, perusahaan harus memperhatikan factor-faktor berikut :
 Bunga kredit jangka pendek
 Bunga kredit jangka panjang
 Bunga simpanan bank
 Jangka waktu pemakaian modal
 Jangka kritis.
Untuk menentukan jangka kritis, digunakan rumus :
X = Kpj – Bs / Kpd – Bs x 306 hari atau 12 bulan

6. Kredit Lembaga Keuangan
Hal ini harus dibuktikan sengan suatu studi kelayakan (feasibility study) dan syarat lain yang disebut 4C, yaitu :
1) Capital atau modal
Merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan
2) Capability
Merupakan kemampuan perusahaan untuk mengangsur atau mengembalikan pinjaman dan bayar bunga.
3) Collateral
Merupakan syarat dimana setiap kredit yang diterima perusahaan harus dijamin dengan harta tetap sekurang-kurangnya bernilai 150% dari jumlah kredit.
4) Character
Dimaksudkan sebagai sifat dari pimpinan perusahaan karena diolah yang bertanggung jawab terhadap pengembalian kredit.

7. Kredit Kelayakan
Kepres No. 14 A dikeluarkan oleh pemerintah dengan tujuan membantu pengusaha golongan ekonomi lemah. Kredit kelayakan diberikan kepada mereka dengan dasar Kepres tersebut. Besarnya kredit sangat terbatas, yaitu 30% dari kontrak kerja .

8. Likuiditas dan Solvabilitas
1. Likuiditas
Merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya setiap saat. Kewajiban yang harus dipenuhi oleh perusahaan ada 2 macam, yaitu :
a. Likuiditas badan usaha yaitu mampu membayar utang-utangnya pada setiap saat ditagih.
b. Likuiditas Perusahaan yaitu mampu membiayai operasi perusahaan sehari-hari.
Untuk menentukan likuiditas,digunakan 2 rumus berikut:
• Current Ratio = Aktiva Lancar / Utang Lancar
• Quick Ratio = Aktiva lancar – Persediaan / Utang lancar
Yang termasuk aktiva lancar yaitu kas, bank, surat berharga, piutang, persediaan barang.

2. Solvabilitas
Merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar semua utangnya pada saat perusahaan dilikuiditas/dibubarkan. Untuk menentukan solvabilitas, digunakan rumus :
Solvabilitas = Total Aktiva / Total Utang

3. Rentabilitas
Merupakan kemampuan menghasilkan laba dari sejumlah dana yang dipakai untuk menghasilkan laba tersebut. Rentabilitas ini ini dapat dipakai sebagai alat ukur untuk mengambu\il keputusan tentang masalah financial leverage, yaitu masalah apakah di dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan akan menggunakan modal asing (kredit) ataukah modal sendiri. Ada dua macam rentabilitas, yaitu :

1) Rentabilitas Ekonomis
Rentabilitas Ekonomis merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari keseluruhan modal, baik modal asing maupun modal sendiri, yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Untuk mencari rentabilitas ekonomis, digunakan rumus :
RE = Lk / MA + MS x 100%
Ket :
RE = Rentabilitas Ekonomis
Lk = Laba kotor
MA = Modal Asing
MS = Modal Sendiri

2) Rentabilitas Modal Sendiri
Rentabilitas Modal Sendiri merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari sejumlah modal sendiri yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Rentabilitas Modal Sendiri dicari dengan menggunakan rumus :
RMS = Lb / MS x 100%
Ket :
RMS = Rentabilitas Modal Sendiri
Lb = Laba bersih (sesudah bunga dan pajak)
MS = Mosal Sendiri (modal saham)

D. PASAR SURAT-SURAT BERHARGA DAN PASAR MODAL

1. Saham
Saham perusahaan dapat dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu :
a. Saham Biasa (Common Stock)
Saham biasa merupakan bentuk pemilikan tanah tanpa hak istimewa. Artinya, para pemilik akan memperoleh pembagian keuntungan (dalam bentuk dividen) hanya apabila perusahaan memperoleh laba.
b. Saham Preferen (Preferred Stock)
Saham Preferen atau saham dengan preferensi ini merupakan bentuk pemilikandengan hak istimewa. Hak-hak istimewa yang ada pada pemegang sahan preferen adalah :
a. Pembagian dividen yang didahulukan
b. Pembagian dividen kumulatif
c. Pembagian kekayaan yang didahulukan

2. Obligasi
Secara formal obligasi merupakan surat perjanjian utang yang sengaja dikeluarkan oleh perusahaan sebagai salah satu sumber dana ekstern. Sifat-sifat dari obligasi adalah :
• Dapat diperjual-belikan
• Terdapat kewajiban untuk mengembalikan pokok pinjamannya
• Terdapat kewajiban untuk membayar bunga
• Terdapat jangka waktu yang pasti.

Jenis-jenis Obligasi
a. Sesuai dengan pihak yang mengeluarkan :
 Obligasi umum, yaitu obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah
 Obligasi Perusahaan, yaitu obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan umum, perusahaan, jawatan, dan perseroan terbatas.

b. Sesuai dengan karakter jaminan :
 Obligasi tanpa jaminan, seperti income bond dan debenture bond.
 Obligasi dengan jaminan
Jaminan yang dapat digunakan antara lain saham, piutang, rumah, tanah, mesin, dan sebagainya.

Selain jenis obligasi tersebut, masih ada lagi jenis yang lain, yaitu :
 Coupon bond
 Registered bond
 Callabel bond
 Convertible bond

3. Pasar Modal
Perusahaan yang menjual saham dan obligasi kepada masyarakat (going public), harus memenuhi beberapa perdyratan yang telah ditetapkan pemerintah. Salah satu syaratnya adalah perusahaan yang bersangkutan tidak boleh menjual surat berharga langsung kepada masyarakat, akan tetapi harus melalui lembaga perantara. Lembaga perantara yang ditunjuk adalah PT. Danareksa. PT. Danareksa bertugas mengedarkan dan memasarkan saham-saham dan obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Minggu, 31 Oktober 2010

RESUME PENGANTAR BISNIS BAB 7



BAB 7
PEMASARAN

A. PENGERTIAN DAN KONSEP PEMASARAN
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan keseluruhan pengertian tentang :
• Penjualan
• Perdagangan
• Distribusi
Jadi pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusiakn barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
2. Penciptaan Faedah Bagi Konsumen
Faedah (utility) adalah kekuatan dari suatu produk atau jasa untuk memuaskan kebutuhan. Kegitan Pemasaran memiliki 4 faedah, yaitu :
1. Faedah Waktu, dapat diciptakan dengan menyediakan produk saat konsumen ingin membeli
2. Faedah Tempat, merupakan faedah yang diciptakan dengan menyediakan produk pada tempat yang strategis apabila konsumen ingin membelinya.
3. Faedah Milik, diciptakan dengan mempersiapkan pemindahan hak milik dari penjual kepada pembeli.
4. Faedah Informasi, diciptakan dengan memberikan informasi tentang penawaran suatu produk kepada konsumen.
3. Konsep Pemasaran
Konsep Pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan social bagi kelangsungan hidup perusahaan.
4. Pendekatan Studi Pemasaran
 Pendekatan serba fungsi (functional approach)
 Pendekatan serba lembaga (institutional approach)
 Pendekatan serba barang (commodity approach)
 Pendekatan serba manajemen (managerial approach)
 Pendekatan serba sistem (total system approach)
5. Pendekatan Serba Fungsi
Fungsi pokok pemasaran adalah :
1. Penjualan : merupakan sumber pendapatan yang diperlukan untuk menutup ongkos-ongkos dengan harapan dapat menutupi laba.
2. Pembelian : bertujuan memilih barang yang dibeli untuk dijual atau digunakan dalam perusahaan dengan harga, pelayanan dari penjual mdan kualitas produk tertentu.
3. Pengangkutan : merupakan funsi pemindahan barang dari tempat barang yang dihasilkan ke tempat barang akan dikonsumsi.
4. Penyimpanan : merupakan fungsi penyimpanan barang-barang pada sat barang selesai diproduksi samapai pada saat barang dikonsumsi. Alasan untuk mengadakan penyimpanan, yaitu :
 Produksi bersifat musiman
 Konsumsi bersifat musiman
 Spekulasi
 Menyetabilkan Harga
 Penyimpanan memungkinkan pembelian dalam jumlah besar
5. Pembelanjaan : fungsi mendapatkan modal dari sumber ekstern untuk melaksanakan kegiatan pemasaran.
6. Penanggungan Risiko : fungsi menghindari dan mengurangi risiko yang berkaitan dengan pemasran barang.
7. Standardisasi dan Grading : standardisasi merupakan penentuan batas-batas dasar dalam bentuk spesifikasi barang-barang hasil manufaktur. Grading adalah usaha menggolongkan barang-barang ke dalam golongan standard kualitas yang telah mendapat pengakuan dunia perdagangan.
8. Pengumpulan Informasi Pasar : termasuk pula pengumpulan dan penafsiran keterangan tentang macam barang yang beredar di pasar, jumlahnya, macam barang yang dibutuhkan konsumen, harganya, dsb.

Fungsi pokok Pemasaran dimasukkan dalam tiga fungsi, yaitu :
 Fungsi Pertukaran
 Fungsi Penyediaan Fisik
 Fungsi Penunjang

6. Pendekatan Serba Lembaga
Lembaga-lembaga tersebut adalah :
 Penyediaan bahan/supplier yang menyediakan bahan kepada produsen
 Produsen yang mengolah bahan menjadi barang jadi
 Perantara Pedagang
 Perantara Agen
 Perusahaan saingan
 Pembeli akhir
7. Pendekatan Serba Barang
Pendekatan serba barang disebut juga pendekatan organisasi industry, merupakan suatu pendekatan pada pemmasaran yang melibatkan studi tentang bagaimana barang-barang tertentu berpindah dari titik produksi ke konsumen akhir atau konsumen industry.
8. Pendekatan Serba Manajemen
Pendekatan serba manajemen mempelajari pemasaran dengan menitik beratkan pada pendapat manajer serta keputusan yang mereka ambil.
9. Pendekatan Serba Sistem
Pendekatan serba system mencakup elemen-elemen yang luas dalam system pemasaran, termasuk keempat pendekatan di muka. Sistem Pemasaran adalah kumpulan lembaga yang melakukan tugas pemasaran,barang,jasa,ide,orang, dan faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh, dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.

B. STRUKTUR ORGANISASI PEMASARAN
Struktur organisasi pemasaran bagi sebuah perusahaan tidak selalu sama dengan perusahaan lainnya, tergantung pada kondisi yang ada maupun tujuan yang akan dicapai.

C. PASAR
1. Pengertian Pasar
Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Tiga unsur penting dalam pasar, yaitu Orang dengan segala keinginannya, Daya beli mereka, Kemauan untuk membelanjakan uangnya.
2. Macam-macam Pasar
 Pasar Konsumen, adalah sekelompok pembeli yang membeli barang untuk dikonsumsi.
 Pasar Industri, adalah pasar yang terdiri atas individu, lembaga atau organisasi yang membeli barang untuk dipakai lagi secara langsung ataupun tidak langsung.
 Pasar Penjual, adalah suatu pasar yang terdiri dari individu atau organisasi yang membeli barang untuk dijual lagi atau disewakan untuk mendapat laba.
 Pasar Pemerintah, adalah pasar yang didalamnya terdapat lembaga-lembaga pemerintah.
3. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegitan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen

D. MARKETING MIX DAN PRODUK
1. Pengertian Marketing Mix
Marketing Mix adalah kombinasi dari empat variable atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni : produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.
2. Pengertian Barang
Barang/produk adalah suatu sifat yang kompleks yang dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus,warna,harga,prestise perusahaan dan pengecer,pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.
3. Penggolongan Barang menurut Tingkat Pemakaian dan Kekongkritannya
1. Barang Tahan Lama (durable goods)
Merupakan barang yang dpat digunakan berkali-kali.
2. Barang Tidak Tahan Lama (nondurable goods)
Merupakan barang yang hanya dpat dipakai satu kali saja atau beberapa kali saja.
3. Jasa
Merupakan kegiatan,manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.
4. Penggolongan Barang menurut Tujuan Pemakaiannya oleh si Pemakai
1. Barang Konsumsi
Barang konsumsi dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :
• Barang Konvinien
• Brang Shopping
• Barang Spesial
2. Barang Industri
Barang industri dibagi menjadi lima golongan, yaitu :
• Bahan Baku
• Komponen dan barang setengah jadi
• Perlengkapan operasi
• Instalasi
• Peralatan ekstra
5. Siklus Kehidupan Barang (Product Life Cycle)
1. Tahap Perkenalan
2. Tahap Pertumbuhan
3. Tahap Kedewasaan dan Kejenuhan
4. Tahap Kemunduran
6 . Merk
Merk atau Brand merupakan suatu nama, istilah symbol, atau desain atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk member tanda pengenal barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang-barang yang dihasilkan oleh pesaing.

E. SALURAN PEMASARAN
1. Pengertian Saluran Distribusi
Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industry.
2. Alternatif Saluran Distribusi untuk Barang Konsumsi dan Barang Industri
Perantara adalah individu lembaga bisnis yang beroperasi antara produsen dan konsumen atau pembeli industry. Macam-macam perantara antara lain :

• Pedagang besar
• Pengecer
• Agen
3. Saluran Distribusi Ganda
Faktor-faktor tersebut anatara lain :
1. Jenis barang yang dipasarkan
2. Produsen yang menghasilkan produknya
3. Penyalur yang bersedia mengambil bagian
4. Pasar yang dituju
4. Perantara Saluran
Dalam operasinya, Perantara saluran melaksanakan berbagai macam fungsi pemasaran, seperti penyimpanan, pengangkutan, dan sebagainya.
5. Pedagang Besar
Pedagang besar merupakan salah satu lembaga saluran yang penting, terutama untuk menyalurkan barang konsumsi. Pedagang besar digolongkan menjadi :
1. Pedagang besar dengan fungsi penuh, yaitu pedagang besar yang melaksanakan seluruh fungsi pemasaran.
2. Pedagang besar dengan fungsi terbatas, yaitu pedagang besar yang hanya melakukan satu atau beberapa fungsi pemasaran.
6. Pengecer
Pedagang eceran meliputi semua kegiatan yang berhubungan secara langsung dengan dengan penjualan baranga atau jasa kepada konsumen akhir untuk keperluan pribadi. Jenis-jenis Pengecer, yaitu :
a. General Merchandise Store, yaitu toko yang menjual berbagai macam barang dengan karakteristik yang hampir sama.
b. Single-line Store, yaitu dihubungkan dengan kelompok barang-barang yang dijual.
c. Speciality store, yaitu barang yang dijual lebih terbatas.
7. Agen
Jenis-jenis agen, antara lain :
 Agen Penjualan, tugasnya untuk mencari pasar bagi produsen
 Agen Pembelian, tugasnya untuk mencari penyedia/supplier bagi pembeli
 Agen Pengangkutan, tugasnya untuk menyampaikan barang dari penjual ke pembeli
8. Jumlah Perantara dalam Saluran
Produsen mempunyai tiga alternative yaitu :
1. Distribusi Intensive
2. Distribusi Selektif
3. Distribusi Eksklusif
9. Distribusi Fisik
Distribusi fisik dipakai untuk menggambarkan luasnya kegiatan pemindahan suatu barang ke tempat tertentu pada saat tertentu. Dua masalah penting dalam kegitan distribusi fisik adalah :
1. Pengangkutan
a. Penggolongan sesuai dengan metose pengangkutannya
 Angkutan dengan truk
 Angkutan dengan kereta api
 Angkutan dengan pipa
 Angkutan dengan pesawat udara
 Angkutan dengan kapal
b. Penggolongan sesuai dengan bentuk hukumnya
 Agen pengangkutan umum (common carrier)
 Agen pengangkutan kontrak (contract carrier)
 Agen pengangkutan sendiri (private carrier)
 Perantara angkutan (freight forwarder)
2. Penyimpanan
Masalah penyimpanan ini sering memerlukan pemikiran sendiri terutama bagi perusahaan yang tidak mempunyai fasilitas penyimpanan sendiri
F. PENENTUAN HARGA
1. Arti dan Pentingnya Harga
Harga adalah sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Prinsip bagi manajemen dalam penentuan harga adalah menitik beratkan pada kemauan pembeli untuk harga yang telah ditentukan dengan jumlah yang cukup untuk menutup ongkos-ongkos dan menghasilkan laba.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat harga
1. Keadaan perekonomian
2. Penawaran dan permintaan
3. Elastisitas permintaan
4. Persaingan
5. Biaya
6. Tujuan Perusahaan
7. Pengawasan Pemerintah
3. Metode-metode penetapan harga
1. Penetapan Harga Biaya Plus (Cost-Plus Peicing Method)
Rumusnya :
BIAYA TOTAL + MARGIN = HARGA JUAL
2. Penetapan Harga Mark-Up (Mark-Up Pricing Method)
Rumusnya :
HARGA BELI + MARK UP = HARGA JUAL
3. Penetapan Harga Break-even (Break-even Pricing)
Rumusnya :
BIAYA TOTAL = BIAYA TETAP + BIAYA VARIABEL
4. Penetapan Harga dalam Hubungannya dengan Pasar
Dalam hal ini, penentuan harga tidak didasarkan pada biaya, tetapi harga yang menentukan biaya bagi perusahaan.
5. Politik Penetapan Harga
1) Penetapan Harga Psikhologis
2) Price Lining
3) Potongan Harga
4) Penetapan Harga Geografis

G. PROMOSI DAN PERIKLANAN
1. Promosi
Promosi merupakan salah satu variable Mrketing mix yang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya. Beberapa kegiatan yang ada dalam promosi, antara lain :
 Periklanan
 Personal Selling
 Promosi Penjualan
 Publisitas dan hubungan masyarakat
2. Periklanan
Periklanan adalah komunikasi non individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non laba, serta individu-individu. Masalah yang akan dibahas selanjutnya adalah :
a. Tujuan Periklanan
Adalah menjual atau meningkatkan penjualan barang atau jasa
b. Jenis Periklanan
Periklanan Barang (product advertising)
Periklanan Kelembagaan (Institusional advertising)
c. Media Periklanan
Surat kabar
Majalah
Radio
Televisi
Pos Langsung
d. Biro Periklanan
Merupakan lembaga bisnis yang berdiri sendiri yang mengkhususkan kegiatannya di bidang perencanaan, penegmbangan, dan penempatan periklanan bagi langganannya.

H. PERSONAL SELLING, PROMOSI, PENJUALAN, DAN PUBLISITAS
1. Personal Selling
Merupakan interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau memperthankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.
a. Proses Personal Selling
Tahap-tahapnya adalah :
1) Persiapan sebelum penjualan
2) Penentuan lokasi pembeli potensial
3) Pendekatan pendahuluan
4) Melakukan penjualan
5) Pelayanan sesudah penjualan
b. Jenis Tugas Penjualan dan Salesman
1) Trade selling dan merchandising salesman
2) Missionary selling dan detailman
3) Technical selling dan sales engineer
4) New business selling dan pioneer product salesman
2. Promosi Penjualan
Merupakan satu kegiatan dalam promosi. Dalam promosi penjualan ini perusahaan menggunakan alat-alat seperti : peragaan, pameran, demonstrasi, hadiah, contoh barang, dsb.
3. Publisitas
Publisitas merupakan salah satu kegiatan promosi yang dilakukan melalui suatu media. Namun informasi yang tercantum tidak berupa iklan tetapi berita.

Sabtu, 23 Oktober 2010

RESUME PENGANTAR BISNIS BAB 5



BAB 5
DESAIN DAN PERILAKU ORGANISASI

A. PENGERTIAN ORGANISASI

1. Apakah yang Dimaksud dengan Organisasi
Menurut Boone dan Kurtz, organisasi adalah suatu proses tersusun yang orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan. Organisasi memiliki tiga elemen pokok, yaitu interaksi manusia, kegiatan mengarah pada tujuan, dan struktur. Semakin besarnya perusahaan,maka semakin diperlikan adanya spesialisasi dan jumlah karyawan yang lebih banyak. Manajer untuk menghadapi jumlah karyawan yang besar dengan spesialisasi, maka diperlukan adanya organisasi formal.

B. ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL

1. Organisasi Formal
Organisasi Formal merupakan sistem tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab, dan pertanggung jawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan.Struktur formal dibuat untuk meliput pekerjaan yang harus dilakukan dan memberikan suatu kerangka bagi perilaku pekerjaan.Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan struktur organisasi formal adalah wewenang, tanggung jawab, pertanggung jawaban, delegasi, dan koordinasi.

2. Organisasi Informal
Organisasi Informal adalah suatu jaringan hubungan pribadi dan sosial yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal. Organisasi Informal terjadi dalam semua perusahaan karena adanya interaksi manusia, dan orang akan selalu berinteraksi serta membentuk keakraban. Komunikasi yang terjadi dalam organisasi informal dengan cepat dari mulut ke mulut. Sistem komunikasi ini disebut sistem tanaman rambat.Informasi yang disampaikan dapat berlebihan, kurang tepat, kurang terpercaya, atau dapat juga terpercaya. Dalam kelompok kerja,terdapat 3 kategori karyawan, yaitu :
• Anggota-anggota kelompok dalam (inner group)
• Anggota-anggota kelompok pinggir (fringe group)
• Anggota-anggota kelompok luar (out group)

3. Sentralisasi VS Desentralisasi
 Organisasi yang Disentralisir
Organisasi manajemen yang disentralisir merupakan sebuah sistem yang wewenang serta pengendaliannya dipegang di suatu pusat, biasanya eksekutif puncak.
Kebaikan organisasi yang disentralisir, yaitu:
• Bahwa pengendalian yang lebih efektif dapat dilakukan
• Cenderung memperpendek jangka pengambilan keputusan
• Memungkinkan bagi seluruh unit untuk mengikuti suatu rencana tindakan yang sama
Keburukan organisasi yang disentralisir, yaitu :
• Jika perusahaan berkembang dengan pesat, maka beban kerja pada eksekutif puncak menjadi terlalu banyak
• Organisasi yang disentralisir hanya memberi pengalaman sedikit kepada para manajer muda dalam pengambilan keputusan.

 Organisasi yang Didesentralisir
Manajemen yang didesentralisir merupakan suatu usaha sistematis untuk mendelegasikan kepada jenjang bawah semua wewenang kecuali yang harus dilaksanakan pada jenjang tertinggi. Dalam desentralisir, para manajer jenjang lebih bawah mendapat kesempatan untuk menunujukkan kemampuannya.

C. STRUKTUR ORGANISASI DAN PENYUSUNANNYA

1. Pembentukan Struktur Organisasi
Struktur organisasi formal didasarkan pada analisa dari tiga elemen kunci setiap organisasi, yaitu :
a. Interaksi kemanusiaan
b. Kegiatan yang terarah ke tujuan
c. Struktur
Tujuanperusahaan yang berupa “menyediakan barang yang berkualitas baik dengan harga bersaing kepada konsumen”. Tujuan perusahaan bersifat luas dan tidak memberikan ciri kegiatan kerja secara individual. Tujuan itu harus dipecah ke dalam tujuan khusus untuk setiap karyawan dalam perusahaan.

 Hierarki tujuan
Hierarki tujuan organisasi berlingkup dari tujan perusahaan keseluruhan sampai tujuan-tujuan khusus yang ditetapkan untuk masing-masing karyawan.

 Departementalisasi
Di kebanyakan perusahaan kegiatan ini berupa produksi, pemasaran, pembelanjaan, dan personalia. Masing-masing ditugaskan ke departemen atau bagian yang berbeda dalam perusahaan termasuk manajer dan karyawannya

 Wewenang dan Tanggung Jawab
Tindakan menugaskan kegiatan kepada bawahan ini disebut pendelegasian. Dalam pendelegasian kegiatan, manajer memberikan tanggung jawab kepada bawahan untuk melaksanakan tugas yang telah ditugaskannya. Selain tanggung jawab, bawahan juga diberi wewenang yang sama dengan tanggung jawab.

 Berapa Banyak Bawahan yang Harus Ada di Bawah Seorang Manajer ?
Rentangan pengendalian (span of control) merupakan jumlah optimal bawahan yang dapat dikelola oleh seorang manajer. Faktor-faktor kritis dalam menentukan rentangan pengendalian yang optimal yaitu :
1) Jenis pekerjaan
2) Pelatihan karyawan
3) Kemampuan manajer
4) Efektifitas komunikasi



 Menjamin Komunikasi yang Efektif
Komunikasi merupakan tugas yang relatif sederhana bagi organisasi kecil. Komunikasi yang jelas sangat penting berfungsinya organisasi secara lancar.

 Menghindari Pertumbuhan Organisasi yang Tidak Perlu
Meningkatnya kekomplekan dan ukuran organisasi muncul kecenderungan untuk menambah personalia atasan dan spesialis. Perencana organisasi harus yakin bahwa jenjang manajer baru dan beberapa penasehat teknis sangat diperlukan, atau akan terjadi kenaikan sedikit dalam keluaran produksi atau efisiensi.

2. Bentuk-bentuk Struktur Organisasi
Bagan organisasi atau Struktur organisasi adalah bagan yang menggambarkan tentang hubungan antara masing-masing kegiatan atau fungsi. Yang menjadi dasar dalam organisasi ini adalah pembagian kekuasaan (authority) dan tanggung jawab (responsibility). Ada empat bentuk pokok struktur organisasi ini, yaitu organisasi garis (line organization), organisasi garis dan staf (line and staf organization), organisasi fungsional (functional organization), komite (committee) dan organisasi matrik.

3. Organisasi Garis
Bentuk struktur organisasi garis yaitu kekuasaan mengalir secara langsung dari Direktur ke Kepala Bagian dan kemudian terus ke karyawan-karyawan di bawahnya. Organisasi ini biasanya hanya dipakai oleh perusahaan kecil.
a. Kebaikan Organisasi Garis
 Adanaya kesatuan dalam pimpinan dan perintah
 Pimpinan dapat lebih cepat mengambil keputusan
 Pimpinan dapat lebih cepat memberikan perintah
 Menghemat biaya

b. Keburukan Organisasi Garis
 Sering terdapat birokrasi sehingga menghambat jalannya perusahaan
 Tidak adanya spesialisasi
 Kurangnya kerja sama di antara masing-masing bagian
4. Organisasi Garis dan Staf
Merupakan campuran yang diambil dari keuntungan-keuntungan adanya pengawasan secara langsung dan spesialisasi dalam perusahaan. Hubungan antara pimpinan dengan bawahan langsung disebut hubungan garis. Sedangkan hubungan staf adalah hubungan secara tidak langsung dan dalam hal ini manajer bertindak sebagai staf.
a. Kebaikan Organisasi Garis dan Staf
 Pimpinan lebih leluasa dalam memberikan saran terhadap tugas khusus di luar bagiannya.
 Staf dapat membantu untuk mengatasi berbagai persoalan
 Staf dapat mendidik para petugas
 Adanya kesatuan dalam pimpinan
b. Keburukan Organisasi Garis dan Staf
 Kadang-kadang staf memberi perintah bukan saran
 Dapat menimbulkan anggapan pada petugas untuk lebih percaya kepada staf dari pada atasannya
 Staf dapat ikut disalaahkan apabila saran yang diberikan tidak memperoleh hasil

5. Organisasi Fungsional
Dlam organisasi fungsional, masing-masing manajer adalah seorang spesialis atau ahli dan masing-masing bawahan/pekerja mempunyai beberapa pimpinan.
Jadi bentuk ini lebih menekankan pada pembagian fungsi.
a. Kebaikan Organisasi Fungsional
 Masing-masing fungsi dipegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya
 Tugas para manajer lebih ringan dengan adnya pembagian fungsi
b. Keburukan Organisasi Fungsional
 Membingungkan para pekerja karena tidak ada kesatuan dalam pimpinan dan perintah
 Tidak ada hubungan garis secara langsung dengan atasan
 Kesulitan yang timbul tidak dapat secara cepat diatasi
 Kurangnya koordinasi

6. Organisasi Komite
Komite sering dilakukan untuk mengumpulkan pendapat tentang berbagai kegiatan dalam perusahaan. Untuk membentuk Komite haruslah memperhatikan syarat-syarat berikut ini, yaitu :
 Suasananya santai dan bersifat informal
 Semua anggota Komite ikut ambil bagian dalam membicarakan tugasnya
 Komite tahu tentang tugas yang akan diberikan kepadanya
 Masing-masing anggota komite bersedia mendengarkan pendapat anggota lain
 Keputusan diambil secara konsensus
 Masing-masing anggota bebas mengemukakan pendapat
 Ketua komite tidak mempunyai kekuasaan atas yang lain

a. Kebaikan Komite
 Sebuah forum untuk saling bertukar pendapat
 Keputusan ditentukan bersama-sama
 Menciptakan koordinasi yang lebih baik
 Meningkatkan pengawasan
b. Keburukan Komite
 Kesulitan dalam mempersiapkan pertemuan
 Keharusan untuk berkompromi
 Sering menimbulkan kesimpang-siuran dalam organisasi
 Tidak mempunyai kekuasaan untuk mendukung saran yang diberikan

7. Organisasi Matrik
Organisasi matrik digunakan berdasarkan struktur organisasi garis dan staf yang sudah ada. Organisasi ini disebut juga organisasi manajemen proyek. Organisasi ini didefinisikan sebagai struktur organisasi yang para spesialis dari bagian yang berbeda disatukan untuk mengerjakan proyek khusus.
a. Kebaikan Organisasi Matrik
 Luwes
 Memberikan metode untuk memusatkan perhatian pada maslah utama yang spesifik
 Memberikan alat inovasi tampa mengganggu struktur organisasi yang ada
b. Keburukan Organisasi Matrik
 Beberapa maslah akan muncul karena pendekatannya melanggar prinsip kesatuan perintah yang tradisional
 Manajer proyek akan menemui kesulitan dalam mengembangkan tim yang terpadu
 Konflik dapat muncul antara manjer proyek dengan manajer lain

D. PERILAKU KEORGANISASIAN

1. Kelompok Kerja
Kelompok kerja merupakan sekumpulan karyawan yang secara bersama-sama mempunyai pekerjaan serupa (umum) dan melihat diri mereka sebagai satu kelompok. Kelompok tersebut tentu saja mengisi kebutuhan para anggotanya. Kebutuhan itu berupa :
1. Kebutuhan berkomunikasi
2. Kebutuhan mempertahankan harga diri dan kepentingan ekonomi
3. Kebutuhan akan keamanan atau perlindungan
Keanggotaan dalam berbagai kelompok akan bergantung pada banyak hal, yaitu :
1. Keakraban satu sama lain
2. Kepentingan bersama
3. Pekerjaan yang sama
4. Persahabatan

2. Motivasi
Motivasi merupakan motif dari dalam (intern) yang menyebabkan orang berperilaku seperti yang mereka lakukan.

1. Jenjang Kebutuhan Karyawan
Teori motivasi dari Maslow menekankan dua ide dasar, yaitu :
a. Orang mempunyai banyak kebutuhan, tetapi hanya kebutuhan yang belum terpenuhi saja yang dapat mempengaruhi perilaku manusia.
b. Kebutuhan manusia dikelompokkan dalam sebuah hierarki kepentingan. Jika satu kebutuhan terpenuhi, kebutuhan lain yang tingkatannya lebih tinggi akan muncul dan memerlukan pemuasan.

Hierarki kebutuhan yang dikemukakan oleh Maslow, yaitu Kebutuhan pertama yang harus dipenuhi adalah kebutuhan fisiologis, seperti rasa lapar,haus,dan lelah. Setelah kebutuhan dasar ini terpenuhi, baru kemudian orang berusaha memenuhi kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi, yaitu kebutuhan akan perlindungan sampai kebutuhan berjenjang lebih tinggi terpenuhi, yaitu kebutuhan akan perwujudan diri.

2. Pekerjaan dan Sikap Jabatan
Kepuasan jabatan mungkin merupakan sikap jabatan yang paling banyak diteliti. Kepuasan jabatan dipandang sebagai indikator yang bermanfaat bagi manjemen untuk menentukan apakah terdapat bidang-bidang masalah dalam angkatan kerja organisasi. Moral merupakan sikap umum dari angkatan kerja dalam sebuah perusahaan terhadap jabatan mereka. Sedangkan kepuasan jabatan merupakan istilah lain yang memberikan arti banyak tentang hal yang sama.

3. Kepemimpinan
Kepemimpinan itu berkaitan dengan pengarahan kepada karyawan untuk melakukan pekerjaan. Manajer yang baik pasti akan mendapatkan hasil pekerjaan lebih banyak dari bawahannya dengan sikap sebagai pemimpin yang baik. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang sesuai, mereka tidak hanya melihat posisinya sebagai manajer yang menghendaki segalanya telah dilakukan, tetapi mereka juga harus belajar bekerja dalam struktur yang ada secara efektif.

Minggu, 17 Oktober 2010

RESUME PENGANTAR BISNIS BAB 4



BAB 4
MANAJEMEN UMUM

A. PENGERTIAN MANAJEMEN
1. Arti dan Fungsi Manajemen
Manajemen adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat untuk mencapai tujuan yang telah disepakati.
Dari definisi diatas, diambil kesimpulan bahwa manajemen memiliki 5 fungsi, yaitu :
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengkoordinasian
5. Pengawasan
Apabila fungsi diatas dapat dilakukan dan bisa berjalan dengan baik, maka tujuan yang dinginkan dapat tercapai.
Secara garis besar perencanaan itu menggambarkan tentang :
a. Apa
b. Bagaimana
c. Mengapa
d. Kapan akan dilakukan
Setelah perencanaan tersebut teah disusun,baru ditetapkan siapa yang akan melakukan, bagaimana pembagian kerjanya, bagaimana wewenang, tanggung jawab, dan penanggung jawaban dari masing-masing kegiatan.
Organisasi terdiri dari orang-orang yang memiliki berbagai macam keinginan, kebutuhan, serta pola fikir yang berbeda.
Pengarahan dilakukan agar masing-masing orang bersedia untuk memberikan bantuan yang semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Kegiatan-kegiatan yang sama lalu disatukan dalam suatu wadah disebut fungsi. Fungsi-fungsi yang berbeda dikoordinasikan, supaya tidak terdapat kontradiksi antara satu fungsi dengan yang lainnya untuk menuju ke satu tujuan yang sama.
Segala sesuatu kegiatan tidak mungkin selalu berjalan dengan lancar. Pasti tetap saja ada hambatan atau penyimpangan. Untuk menghilangkan atau menjaga agar penyimpangan tidak terlalu jauh dari rencana, maka diadakan pengawasan atau pengendalian. Setelah semua fungsi telah dilakukan, sampai dengan fungsi yang terakhir, maka kegiatan berikutnya dilakukan dengan perencanaan lagi.

2. Jenjang Manajemen
Jenjang manajemen terbagi menjadi 3, yaitu :
a. Manajemen puncak/manajemen eksekutif
Jenjang ini meliputi dewan direktur, direktur utama atau CEO, dan pimpinan lain. Tugasnya adalah menyusun rencana umum perusahaan dan mengambil keputusan penting tentang hal seperti penggabungan,produk baru,dan pengeluaran saham.
a. Manajemen Madya
Meliputi pimpinan pabrik atau manajer divisi. Tugasnya adalah mempunyai tanggung jawab dalam penyusunan rencana operasi yang melaksanakan rencana umum dari manajer puncak.
b. Manajemen Operasional
Manajemen operasional disebut supervisor garis pertama, karena mereka bertanggung jawab melakukan supervisi para karyawan yang mengerjakan kegiiatan harian.

B. LATAR BELAKANG SEJARAH MANAJEMEN
1. Gerakan Manajemen Ilmiah
Taylor menyatakan beberapa prinsip manajemen ilmiah untuk melakukan pekerjaan dengan efisien. Prinsip-prinsip tersebut adalah :
• Prinsip 1 : Semua pekerjaan dianalisis untuk menentukan 1 cara terbaik untuk terbaik
untuk penyelesaian.
• Prinsip 2 : Orang yang tepat untuk menduduki jabatan yang dapat dipilih dan dilatih
secara ilmiah.
• Prinsip 3 : Kita dapat menjamin bahwa cara terbaik tersebut diikuti dengan menggaji
pemegang jabatan.
• Prinsip 4 : Menempatkan manajer dalam perencanaan, persiapan, pemeriksaan pekerjaan.

C. SEKOLAH-SEKOLAH TENTANG PEMIKIRAN MANAJEMEN
1. Sekolah Klasik ( Classical School )
Teori klasik ini mendefinisikan manajemen menurut tugas yang dilakukan oleh para manajer. Sekolah klasik memberikan saran tentang fungsi manajemen primer, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.
2. Sekolah Perilaku ( Behavioral School )
Sekolah ini memusatkan perhatian pada aspek kemanusiaan dari manajemen dan menekankan kebutuhan bagi para manajer untuk memahami manusia.
3. Sekolah Ilmu Manajemen ( Management Science School )
Sekolah ini melibatkan matematik dan statistik. Model matematis digunakan untuk menyelesaikan masalah operasional perenacanaan dan pengendalian. Ilmu manajemen merupakan suatu pendekatan kuantitatif yang memberikan alat untuk menyelesaikan maslah bisnis.
4. Analisis Sistem
Analisis sistem berkaitan dengan masalah yang melibatkan semua komponen secara bersama-sama. Sustem adalah suatu unit yang dibentuk dari dua atau lebih bagian independen yang berinteraksi untuk membentuk sebuah organisme fungsi.
Analisis sistem merupakan cara yang digunakan untuk menyelesaikan masalah bisnis dengan mengidentifikasi bagian utama dari suatu masalah dan hubungan mereka.
5. Manajemen Hasil
Peter Drucker di awal tahun 1950an, manajemen hasil, atau manajemen sasaran (management by objectives/MBO) semakin populer. MBO adalah suatu program untuk meningkatkan motivasi dan pengendalian karyawan. Selain itu, MBO juga merupakan falsafah manajemen yang menunjukkan nilai tujuan pelaksanaan. Salah satu manfaat MBO bagi karyawan adalah karyawan dapat menghubungkan pelaksanaan kerja pribadi mereka dengan tujuan organisasi secara keseluruhan. Namun, keburukan dari MBO adalah :
 Untuk beberapa tugas, MBO sulit menentukan tujuan yang tepat
 MBO hanya akan sukses jika semua pihak mau berpartisipasi
 MBO seharusnya tidak dipandang sebagai suatu penyelesaian untuk semua masalah manjemen
 Tujuan itu seharusnya layak dan mudah diukur

D. PERENCANAAN
Perencanaan merupakan fungsi yang paling penting. Perencanaan ini merupakan pedoman yang harus dipakai untuk mengarahkan tujuan . Sifat-sifat lain dari fungsi perencanaan adalah sumbangan terhadap tujuan serta efisiensi dari rencana itu sendiri.



1. Bentuk-bentuk Perencanaan
a. Tujuan (Objective)
Tujuan merupakan suatu sasran dimana kegiatan itu diarahkan dan diusahakan untuk sebisa mungkin dicapai dalam jangka waktu tertentu.
b. Kebijakan (Policy)
Kebijakan adalah suatu pernyataan atau pengertian untuk menyalurkan pikiran dalam mengambil keputusan terhadap tindakan untuk mencapai satu tujuan.
c. Strategi
Strategi merupakan tindakan penyesuaian dari rencana yang telah dibuat. Strategi memiliki beberapa faktor yang harus diperhatikan, yaitu ketepatan waktu, ketepatan tindakan yang akan dilakukan.
d. Prosedur
Prosedur merupakan rangkaian tindakan yang akan dilakukan untuk waktu yang akan datang.
e. Aturan (Rule)
Aturan adalah suatu tindakan yang spesifik dan merupakan bagian dari prosedur. Aturan-aturan yang saling berkaitan dapat dikelompokkan menjadi satu golongan yang disebut prosedur.
f. Program
Program merupakan campuran antara kebijakan prosedur, aturan, dan pemberian tugas yang disertai dengan anggaran (budget), dan semuanya ini akan menciptakan adanya tindakan.
2. Kegunaan Perencanaan
a. Mengurangi Ketidakpastian serta Perubahan pada Waktu Mendatang
b. Mengarahkan Perhatian pada tujuan
c. Meringankan Biaya
d. Merupakan Sarana untuk Mengadakan Pengawasan
3. Langkah-langkah Penyusunan Perencanaan
a. Menetapkan Tujuan
b. Menyusun Anggapan-anggapan (Premising)
c. Menentukan Berbagai Alternatif Tindakan
d. Mengadakan Pernilaian terhadap Alternatif Tindakan yang Sudah Dipilih
e. Mengambil Keputusan
f. Menyusun Rencana Pendukung

4. Perencanaan Merupakan Proses Pendekatan yang Rasional
Dalam menyusun suatu perencanaan yang logis harus memperhatikan tenggang waktu. Dengan memperoleh anggapan-anggapan secara jelas, tujuan yang hendak dicapai serta kesulitan yang mungkintimbul dalam menyusun suatu perencanaan, harus dikaitkan dengan tenggang waktu tersebut.
5. Jangka Waktu Perencanaan
Perencanaan dibagi menjadi tiga golongan,yaitu :
1. Perencanaan Jangka Panjang
2. Perencanaan Jangka Menengah
3. Perencanaan Jangka Pendek
6. Faktor-faktor yang Membatasi Perencanaan
a. Sulitnya Mencari Anggapan Secara Teliti
b. Perubahan yang Sangat Cepat
c. Kekakuan Internal
Kekakuan Internal dapat berupa :
 Kekakuan Psikhologis
 Kekakuan Karena Adanya Prosedur dan Kebijakan
 Kekakuan Sumber Daya dan Dana
d. Kekakuan Eksternal
e. Waktu dan Biaya
7. Pengambilan Keputusan
a. Syarat Pengambilan Keputusan
 Harus berusaha untuk dapat mencapai suatu tujuan yang tidak terpenuhi tanpa melalui tindakan yang positif.
 Harus dapat mengetahui dengan jelas tentang tujuan-tujuan manakah yang dapat dicapai beserta segala kekurangannya.
 Harus mempunyai kemampuan untuk mengadakan analisis dan pernilaian berbagai alternatif sesuai dengan tuntutan-tuntutan untuk mencapai tujuan
 Harus bersikap optimis dan mempunyai kemauan yang kuat untuk memilih alternatif yang paling baik.
b. Alat Pengambilan Keputusan
Untuk mengambil keputusan yang rasional digunakan alat-alat, seperti :
1. Operation research
2. Teori Probabilitas
3. Linear Progamming
Alat pengambilan keputusan yang lainnya adalah :
 Analisis Risiko
 Pohon Keputusan (Decision Tree)

E. PENGORGANISASIAN
1. Pengertian
Fungsi pengorganisasian dapat dikatakan sebagai proses menciptakan hubungan anatar berbagai fungsi, personalia dan faktor-faktor fisik agar semua pekerjaan dapat bermanfaat serta terasrah pada suatu tujuan.Hubungan yanag timbul dalam organisasi :
a. Hubungan Informal, lebih banyak menyangkut hubungan manusiawi
b. Hubungan Formal, bentuk hubungan yang dilakukan dengan sengaja. Hubungan Formal ada 3 hubungan dasar, yaitu :
 Tanggung jawab
 Wewenang
 Pertanggung-jawaban
2. Pola Hubungan antar Komponen Organisasi
Antara tujuan, fungsi, tanggung jawab, wewenang, serta pertanggung-jawaban mempunyai hubungan yang erat, dan berkaitan satu dengan lainnya.
3. Rentangan Kekuasaan
Rentangan Kekuasaan disebabkan oleh adanya keterbatasan pada kemampuan seseorang. Jadi, keefektifan dan efisiensi seorang pimpinan dalam mengatur bawahan banyak dipengaruhi oleh jumlah bawahan itu sendiri. Frekuensi hubungan antara pimpinan dengan bawahan dipengaruhi beberapa faktor, yaitu :
 Latihan dari Bawahan
 Pendelegasian Wewenang
 Perencanaan
 Teknik Komunikasi
4. Dasar-dasar Penggolongan Bagian di Dalam Organisasi
Bagian-bagian di dalam sebuah organisasi dapat didasarkan pada beberapa faktor :
a. Didasarkan pada Suatu Angka
b. Didasarkan pada Waktu
c. Didasarkan pada Fungsi Perusahaan
d. Didasarkan pada Luas Daerah Operasi
e. Didasarkan pada Jenis Barang yang Dihasilkan
f. Didasarkan pada Jenis Langganan
5. Karakteristik Struktur Organisasi
a. Keseimbangan dalam Organisasi
b. Fleksibel

F. PENGARAHAN
1. Prinsip-prinsip Pengarahan
a. Prinsip Mengarah Kepada Tujuan
b. Prinsip Keharmonisan Dengan Tujuan
c. Prinsip Kesatuan Komando
2. Cara-cara Pengarahan
a. Orientasi
b. Perintah
Perintah yang diberikan kepada bawahan dibagi menjadi 3, yaitu :
 Perintah Umum dan Khusus
 Perintah Lisan dan Tertulis
 Perintah Formal dan Informal
c. Delegasi Wewenang
3. Komunikasi
Sarana komunikasi dapat menjadi lebih efektif dan efisien, dengan memperhatikan beberapa prinsip yaitu :
1. Komunikasi Harus Jelas
2. Prinsip Integritas
3. Prinsip Penggunaan Organisasi Informal
4. Motivasi
Motivasi mempunyai dua macam bentuk, yaitu :
1. Motivasi Positif
2. Motivasi Negatif

G. PENGKOORDINASIAN
1. Prinsip-prinsip Koordinasi
a. Prinsip Kontak Langsung
Prinsip ini menyatakan bahwa kondisi harus dicapai melalui hubungan antar manusia baik hubungan secara horizontal maupun vertikal.
b. Prinsip Penekanan pada Pentingnya Koordinasi
Koordinasi pelu dilakukan sejak membuat perencanaan sampai melaksanakan kebijakan.
c. Hubungan Timbal Balik di antara Faktor-faktor yang Ada
Kondisi, tujuan dan macam pekerjaan yang sama akan memungkinkan mereka untuk mengadakan hubunan secara rutin, baik di dalam bagian maupun di luar bagian.
2. Pelaksanaan Fungsi Koordinasi
Untuk melaksanakan fungsi koordinasi, manajer dapat menempuh dua cara yaitu :
1. Menjamin bahwa kondisi lingkungan dapat membantu untuk memberikan fasilitas bagi terlaksanya koordinasi.
2. Memastikan apakah masing-masing individu sudah mengetahui prinsip-prinsip koordinasi.

H. PENGAWASAN
1. Pengertian
Dengan pengawasan dapat diketahui hasil yang telah dicapai. Cara yang dilakukan dalam pengaasan adalah membandingkan segala sesuatu yang telah dijalankan sesuai rencana serta melakukan perbaikan apabila terjadi penyimpangan.
2. Langkah-langkah Pengawasan
a. Menciptakan Standard
b. Membandingakan Kegiatan yang Dilakukan dengan Standard
c. Melakukan Tindakan Koreksi
3. Syarat-syarat Pengawasan yang Baik
a. Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan
b. Pengawasan harus melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi
c. Pengawasan harus mempunyai pandangan ke depan
d. Pengawasan harus obyektif, teliti dan sesuai standard yang digunakan
e. Pengawasan harus luwes atau fleksibel
f. Pengawasan harus serasi dengan pola organisasi
g. Pengawasan harus ekonomis
h. Pengawasan harus mudah dimengerti
i. Pengawasan harus diikuti dengan perbaikan atau koreksi

Senin, 11 Oktober 2010

LINGKUNGAN PERUSAHAAN

Universitas Gunadarma



Ø  PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERUSAHAAN
§  Pengertian Lingkungan Perusahaan
            Arti lingkungan perusahaan secara luas adalah mencakup semua factor ekstern yang dapat memepengaruhi individu, perusahaan, dan masyarakat . Faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan tersebut adalah aspek-aspek ekonomi,politik,sosial,etika-hukum,dan ekologi atau fisik.
Perusahaan dalam Masyarakat yang Pluralistik.
            Masyarakat pluralistic adalah campuran dari berbagai kelompok yang mempengaruhi lingkungan perusahaan. Pluralisme menggambarkan usaha manusia untuk mempertemukan kebutuhan dan kepentingan dari berbagai oreganisasi.
Kesan Negatif Tentang Perusahaan .
            Banyak masalah yang menggambarkan kesan negative tentang perusahaan, antara lain penyelewengan pajak, penyelundupan barang, penyogokan kepada pejabat pemerintah, periklanan yang menipu, kebocoran pabrik yang berbahaya, pembayaran yang tidak legal. Selain itu, juga menyangkut lingkungan fisik. Limbah kimia yang berbahaya yang dibuang sembarangan ke sungai, dan polusi udara yang meningkat,
Usaha-usaha untuk Memperbaiki Kesan Negatif  
            Perusahaan perlu melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat (humas) yang efektif. Kegiatan humas yang baik harus dapat menciptakan komunikasi dua arah yang serasi anatara perusahaan dengan pemerintah dan masyarakat.

Ø  LINGKUNGAN FISIK, ENERGI, DAN KONSERVASI
§  Ekologi
            Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Kualitas lingkungan yang semakin menurun disebabkan oleh adanya tiga factor yaitu :
1.      Semakin meningkatnya konsentrasi penduduk
2.      Perkembangan teknologi baru
3.      Semakin meningkatnya kemakmuran ekonomi.
§  Macam-macam Polusi
            Polusi merupakan penyebab rusaknya lingkungan alam tempat kita hidup dan bekerja.
1)      Pencemaran Udara
      Polusi udara dapat menimbulkan dampak yang negative yang biasanya berkaitan dengan penyakit jantung dan pernapasan.
2)      Pencemaran Air
      Kasus pencemaran air di Indonesia berasal dari berbagai macam sumber, seperti lingkungan industri, permukiman, dan lingkungan pertanian
3)      Pencemaran Sampah Awet
      Dalam perekonomian, proses pengolahan kembali sampah, dapat menciptakan lapangan pekerjaan, dapat menghemat energi, memberikan sumber bahan baku pelengkap untuk produksi, dan membantu mengatasi persoalan sampah.
§  Energi dan Konservasi
            Di Indonesia sumber energi minyak bumi, batu bara, dan air sudah lama digunakan. Penggunaan gas alam, sumber energi matahari dan kemungkinan untuk menggunakan tenaga nuklir.

Ø  LINGKUNGAN PEREKONOMIAN DAN PERPAJAKAN
§  Alasan-alasan bagi Meningkatnya Pengeluaran Pemerintah
      Meningkatnya pengeluaran pemerintah merupakan kecenderungan yang mungkin menyebabkan naiknya laju pertumbuhan urbanisasi, pertambahan penduduk, dan permintaan masyarakat, serta pengeluaran biaya untuk pertahanan Negara.
§  Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah
      Apabila pengeluaran pemerintah lebih besar dari pada penghasilannya, maka akan terjadi deficit. Defisit dapat diatasi dengan cara meminjam uang kepada bank. Jumlah uang yang dipinjam dengan cara ini disebut utang Negara. Ada beberapa macam pajak yang diakui pemerintah, antara lain :
a)      Pajak Tidak Langsung
            Besarnya pajak ini ditambah dengan harga barang pada saat dijual. Pajak itu disebut pajak penjualan (PPn). Contoh pajak tidak langsung adalah pajak penjualan impor, cukai, bea masuk, pajak ekspor.
b)      Pajak Langsung
            Pajak kekayaan adalah termasuk pajak langsung karena langsung dikenakan pada pembayar pajak. Macam-macam Pajak langsung seperti pajak pendapatan (PPd), pajak perseroan (PPs), dan Pajak dividen.
Penerimaan pemerintah diperoleh dari penerimaan dalam negeri dan penerimaan pembangunan. Pengeluaran pemerintah, yaitu pengeluaran rutin, dan pengeluaran pembangunan.
                 
Ø  LINGKUNGAN HUKUM
§  Hukum Publik
      Hukum public mengatur masalah-masalah yang menyangkut kepentingan dan keamanan umum. Aturan hukum public antara lain, hukum tatanegara, hukum tatausaha, dan hukum pidana.
§  Hukum Privat
      Hukum privat merupakan hukum yang mengatur hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan seseorang dan kelompok. Yang termasuk hukum privat adalah hukum perdata dan hukum dagang.
     
Ø  LINGKUNGAN PEMERINTAH
§  Perhatian Pemerintah terhadap Kegiatan Usaha
      Pemerintah juga membantu perusahaan yang kecil karena untuk menampung tenaga kerja dan dapat memberikan harga yang lebih rendah kepada konsumen. Bantuan seperti ini disebut subsidi.

a.       Bantuan di Bidang Transportasi
            Hampir di setiap sector pengangkutan, pemerintah banyak berperan. Misalnya pada sector perkereta-apian, angkutan udara, angkutan laut, dan angkutan darat. Usaha yang dilakukan dapat menimbulkan daya saing yang lebih besar untuk melayani masyarakat.
b.      Bantuan pada Perusahaan-perusahaan Kecil
            Bantuan kepada perusahaan kecil dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :
ü  Bantuan Finansial , diberikan kepada pengusaha yang ekonominya lemah. Bantuan ini berbentuk Kredit Investasi Kecil, Kredit Modal Kerja Permanen dan Kredit Candak Kulak dengan bunga yang rendah.
ü  Bantuan Pemberian Kontrak , berupa jasa maupun pembelian hasil produksi.
ü  Bantuan teknik dan manajemen , diberikan kepada koperasi dengan tujuan agar usaha-usaha anggota koperasi secara bersama-sama dan merata menjadi lebih baik.
c.       Bantuan di Bidang Komunikasi
            Bidang komunikasi meliputi kegiatan siaran radio, televisi, dan telepon seluruhnya hampir diatur oleh pemerintah..

Ø  LINGKUNGAN INTERNASIONAL
      Merupakan suatu konsep keseluruhan yang luas yang meliputi kegiatan dan masalah perekonomian dunia.
§  Neraca Pembayaran Internasional
      Neraca pembayaran ini menggambarkan transaksi internasional, yaitu jumlah utang Negara X kepada Negara Y dan jumlah utang dari Negara Y kepada Negara X. Konsep yang penting adalah neraca perdagangan. Jika suatu Negara mengekspor barang-barang melebihi impornya, keadaan ini menggambarkan bahwa neraca perdagangan yang menguntungkan dan begitupun sebaliknya.. 

§  Perusahaan-perusahaan Multinasional (Multinational Corporation)
      Perusahaan multinasional kebanyakan berasal dari Negara Eropa, Amerika, dan Jepang. Masing-masing Negara anggota bebas untuk memasarkan barang hasil produksinya ke Negara anggota yang lain.
§  Kegiatan-kegiatan Multinasional
      Tujuan perusahaan multinasional adalah memasarkan barang hasil produksinya tidak hanya ke satu Negara saja, tapi juga ke Negara lain. Kemudian mendirikan perusahaan perakitan/assembling di Negara kedua. Adanya perusahaan multinasional dapat membantu untuk memperbaiki kondisi perekonomian dari satu Negara terhadap Negara lain.
§  Ciri-ciri Perusahaan Multinasional
      Definisi Perusahaan multinasional adalah sumber dari penanaman modal asing langsung dan jumlahnya merupakan ukuran kegiatan perusahaan itu.
§  Kebaikan dan Keburukan Perusahaan Multinasional
a.      Kebaikan Perusahaan Multinasional
v  Menambah devisa Negara melalui penanaman modal di bidang ekspor
v  Mengurangi kebutuhan devisa untuk impor di sector industri
v  Menambah kesempatan kerja dengan membuka lapangan kerja baru, dll.
b .  Keburukan Perusahaan Multinasional
v  Makin banyak perusahaan multinasional yang didirikan dapat mempengaruhi kekuasaan ekonomi Negara
v  Perusahaan mendapatkan keuntungan yang dialihkan ke luarnegeri oleh pemegang saham, penyusutan/depresiasi, kebutuhan bahan baku dan barang modal harus datang dari luar negeri.
v  Dapat merusak kehidupan politik dan ekonomi Negara
v  Mencari keuntungan yang sebesar-besarnya dengan memperbesar modal

§  Lembaga-lembaga yang Membantu Perdagangan Internasional
a.  Export and Import Commisssion House
      Export  Commission House menerima pesanan dari pembeli luar negeri. Import Commission House menerima pesanan bagi pembeli di dalam negeri.
b.      Merchant Exporters dan Importers
      Memperoleh penghasilan dari hasil keuntungan dalam perdagangan, bukan komisi.
c.       Manufacturer’s Export Agents
      Export Agents bertindak sebagai departemen ekspor dari perusahaan atau sekelompok produsen.
d.      Export dan Import Brokers
      Makelar (broker) berusaha mempertemukan pembeli dan penjual bersama-sama.

§  Perkembangan Impor dan Ekspor
      Barang-barang yang diekspor terbagi dalam dua kelompok yaitu barang selain migas dan barang migas (minyak dan gas bumi). Impor meliputi tiga macam golongan barang, yaitu:
*      Barang Konsumsi,yaitu beras, tepung terigu, tekstil.
*      Bahan baku dan penolong, yaitu cengkeh, bahan kimia, hasil dan prepat kimia, bahan cat, pupuk, kertas, benang tenun,dll.
*      Barang modal, yaitu mesin, generator listrik, alat telekomunikasi, dan sebagainya.

.