Jumat, 19 November 2010
RESUME PENGANTAR BISNIS BAB 10
BAB 10
PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS
A. PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS
1. Pengertian
Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen. Hasil itu dapat berupa barang ataupun jasa.
Perusahaan bisnis adalah sebuah organisasi/lembaga yang merubah keahlian dan material menjadi barang atau jasa untuk memuaskan para pembeli, serta diharapkan akan memperoleh laba untuk para pemilik.
Produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antar hasil (jumlah barang dan jasa yang diproduksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja,modal,tanah,energy,dan sebagainya) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut.
2. Produksi
Kegiatan produksi melibatkan pengubahan dan pengolahan berbagai macam sumber menjadi barang dan jasa untuk dijual. Tanggung jawab manager produksi adalah membuat keputusan penting untuk mengubah sumber menjadi hasil yang dapat dijual. Keputusan tersebut adalah :
• Keputusan yang berhubungan dengan disain dari system produksi manufaktur
• Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengendalian system dalam jangka panjang atau pendek.
3. Sistem Produksi Manufaktur
a. Desain produksi dari barang yang diproses
b. Pemilihan/penentuan peralatan dan prosesnya
c. Desain tugas
d. Lokasi dari fasilitas produksi
e. Layout dari fasilitas tersebut
Keputusan yang komplek sangat berkaitan dengan proses pengolahan yang dapat digolongkan menjadi 3 macam yaitu :
1.Sifat Proses Produksi
a. Proses ekstraktif, yaitu suatu proses produksi yang menggambil bahan langsung dari alam
b. Proses analitik, yaitu suatu proses pemisahan dari suatu bahan menjadi beberapa macam barang yang hamper menyerupai bentuk aslinya.
c. Proses fabrikasi, yaitu proses yang mengubah suatu bahan menjadi beberapa bentuk
d. Proses sintetik, yaitu metode pengkombinasian beberapa bahan ke dalam suatu bentuk produk
2.Jangka Waktu Produksi
a. Proses Terus menerus (continuous process)
Digunakan untuk menunjukkan suatu keadaan manufaktur dimana periode waktu yang lama diperlukan untuk mempersiapkan mesin dan peralatan yang akan dipakai.
b. Proses Terputus-putus (intermittent process)
Istilah ini terdapat dalam keadaan manufaktur dimana mesin-mesin itu beroperasi dengan mengalami bebrapa kali berhenti dan diracang lagi untuk membuat produk yang berbeda.
3. Sifat Produk
a. Produksi standard
Sering dihasilkan jumlah barang untuk persediaan disamping yang dikirimkan kepada pembeli dan penyalur. Penggunaan produksi standard memerlukan sejumlah modal yang besar untuk :
• Memelihara sejumlah persediaan
• Menyediakan fasilitas penyimpanan yang memadai
• Menanggung resiko kemungkinan turunnya harga pasar,kebakaran,pencurian,dan sebagainya.
b. Produksi Pesanan
Digunakan apabila para pembeli menghendaki adanya spesifikasi tertentu dari produk yang diinginkan, tetapi kemampuan produksinya sangat terbatas.
B. KEGIATAN PRODUKSI
1. Gambaran Sekilas
Masalah yang dihadapi oleh manajer produksi adalah :
• Perencanaan produksi
• Organisasi produksi
• Pengendalian produksi
• Pemeliharaan peralatan
• Pengawasan dan pemeriksaan kualitas
2. Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi meliputi keputusan yang menyangkut dan berkaitan dengan masalah pokok yang meliputi :
• Jenis barang yang akan dibuat
• Jumlah barang yang akan dibuat
• Cara pembuatan (penggunaan peralatan yang dipakai)
Perencanaan jenis barang yang akan dibuat ada 4 tahap, yaitu :
• Penentuan desain awal
• Penentuan desain barang yang tepat
• Penentuan cara pembuatan
• Pembuatan
3. Organisasi Produksi
Besarnya organisasi produksi yang diperlukan dalam kegiatan ini tergantung pada besarnya perusahaan dan kompleknya proses pengolahan yang diinginkan.
4. Pengendalian Produksi
Pengendalian produksi merupakan serangkaian prosedur yang bertujuan mengkoordinir semua elemen proses produktif ke dalam suatu aliran dimana aliran tersebut akan memberikan hasil dengan gangguan minimum ongkos terndah, dan kemungkinan waktu tecepat.
a. Jenis-jenis Pengendalian Produksi
• Order control digunakan oleh perusahaan manufaktur yang beroperasi hanya pada waktu menerima pesanan dari pembelinya.
• Flow control digunakan dalam pabrik yang berproduksi untuk persediaan dan dimaksudkan untuk mempercepat pengiriman barang jadi dari tempat persediaan begitu pesanan pembeli diterima.
b. Tahap-tahap dalam Pengendalian Produksi
• Perencanaan, jika pesanan pembeli atau pesanan untuk persediaan pada perusahaan telah diterima oleh bagian perencanaan produksi.
• Routing, merupakan salah satu usahan untuk menentukan urut-urutan dari proses dan alat-alat yang digunakan dalam proses produksi.
c. Scheduling
Scheduling merupakan suatu usaha untuk menentukan kapan proses produksi akan dimulai dan selesai untuk diserahkan.
• Dispatching, yaitu surat perintah yang berisi wewnang untuk melakukan kegiatan produksi. Surat perintah ini dibuat sebelum produksi dimulai dalam bentuk dispatch sheet.
Analisis Jaringan Kerja : Metode Jalur Kritis dan PERT
Analisis jaringan kerja adalah teknik yang berkaitan dengan masalah penetapan urutan pekerjaan yang diarahlan untuk meminimumkan waktu penyelesaian suatu pekerjaan atau proyek, agar dicapai biaya yang rendah.
Konsep dasar analisis jaringan kerja maupun PERT adalah :
1. Jaringan kerja (Network), yaitu satu seri rangkaian aktivitas yang bersambung dalam menghasilkan barang atau jasa, yang terarah pada usaha pencapaian tujuan perusahaan.
2. Jalur kritis (Critical Path), yaitu jalur terpanjang dalam menyelesaikan satu rangkaian pekerjaan sampai selesai.
Aktifitas Semu (Dummy)
Aktifitas semu adalah suatu aktifitas dalam jaringan kerja yang membutuhkan nol satuan waktu.
Keterbatasan-keterbatasan Metode Jalur Kritis (MJK)
Faktor-faktor pentingnya, yaitu :
a. MJK mendasarkan diri pada asumsi bahwa penyelesaian aktifitas dapat diketahui dengan tepat pada setiap waktu.
b. MJK tidak memasukkan gagasan analisis statistic dalam menentukan perkiraan waktu
c. MJK merupakan model perencanaan static dan bukannya alat kontrol yang dinamik.
Program Evaluation and Review Technique (PERT)
Perubahan konsep MJK terdapat beberapa hal seperti :
a. Teori Probabilitas
b. Gagasan analisis statistic
c. Membuat model yang baru sebagai alat control yang dinamik
Didalam PERT digunakan 3 macam perkiraan waktu yaitu :
a. Waktu yang paling optimis (Wo)
b. Waktu yang paling pesimis (Wp)
c. Waktu Normal (Wn)
5. Pengendalian Persediaan Bahan Baku
Persediaan dalam jumlah yang besar mengandung banyak resiko seperti :
a. Resiko hilang dan rusak
b. Biaya pemeliharaan dan pengawaasan yang tinggi
c. Resiko using
d. Uang yang tertanam di persediaan terlalu besar.
Jumlah Pemesanan yang ekonomis dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu :
a. Jumlah kebutuhan bahan baku per tahun
b. Biaya pemesanan
c. Biaya penyimpanan
d. Harga bahan baku
6. Pemeliharaan Peralatan
Kerugian yang diderita perusahaan karena kelalaian mengadakan pemeliharaan peralatan disebabkan antara lain :
a. Kerusakan peralatan yang sudah cukup parah sehinnga menyebabkan biaya perbaikan menjadi mahal
b. Kerugian karena berhentinya sebagian atau keseluruhan kegiatan produksi
c. Kerugian karena keterlambatan pengiriman barang kepada konsumen sehingga menyebabkan turunnya pendapatan perusahaan
d. Perusahaan terpaksa harus membayar klaim karena penyerahan yang tidak tepat.
e. Menimbulkan keengganan para pelanggan untuk kembali memesan ke perusahaan karena di anggap tidak menepati janji
Organisasi pemeliharaan peralatan
a. Didesentralisir menurut pusat biaya atau departemen
b. Sentralisasi
7. Pengawasan Kualitas dan Inspeksi
a. Penentuan kebijakan tentang penetapan kualitas sesuai dengan tuntutan pasar
b. Tahap penentuan desain teknis untuk mencapai target tuntutan pasar
c. Tahap pembuatan
d. Tahap penggunaan di lapangan
Pengawasan kualitas di dalam produksi
Inspeksi merupakan penyusunan cara cara pengukuran karakteristik kualitas dan memperbandingkannya dengan standard yang telah di tetapkan
Pengawasan atau pengendalian (control) mengajukan pertanyaan kapan , berapa kali dan berapakah jumlah barang yang akan di inspeksi.
Bagan pengawasan (control chart)
a. Penyimpangan_penyimpangan yang tidak dapat di tentukan
b.Penyimpangan – penyimpangan yang dapat di tentukan
C. LOKASI DAN LAYOUT PABRIK
1. Factor- factor yang mempengaruhi penentuan lokasi pabrik
Dekat dengan pasar
Dekat dengan bahan baku
Ongkos transport
Penyediaan tenaga kerja
Penyediaan sumber tenaga dan energy
Likungan sekitar
Iklim
2. Cara penentuan lokasi pabrik
a. Cara kualitatif , yaitu cukup mengadakan penilaian kualitatif terhadap factor yang di anggap memegang peranan pada setiap alternative lokasi. Hasil penilaian, biasanya di nyatakan dalam ukuran baik sekali, baik, sedang , kurang, kurang sekali
b.Cara kuantitatif
Cara yang sederhana yaitu usaha mengkuantivikasi hasil analisis kualitative yang telah di lakukan , dengan cara memberikan SCORE pada masing – masing criteria
Cara yang komplek yaitu menggunakan rumus matematika dan menggunakan model tertentu, yang banyak di gunakan dalam OPERATION RESEARCH
3.Layout fasilitas produksi
Layout fasilitas produksi adalah pengaturan dan penempatan alat, tenaga kerja, dan kegiatan- kegiatan dalam produksi.
1. Proses layout yaitu penyusunan fasilitas produksi dimana mesin- mesin yang mempunyai fungsi sama ditempatkan pada tempat tertentu
2. Product layout yaitu pengaturan mesin- mesin dalam pabrik sesuai dengan arus proses produksinya . penggunaan produk layout akan ekonomis bila memenuhin syarat berikut :
Volume produksi cukup sesuai dengan kapasitas penggunaan mesin dan peralatan yang terpasang
Permintaan akan barang yang di hasilkan cukup stabil
Barang yang di hasilkan terstandardisir
Komponen- komponen ( suku cadang) dapat saling di tukarkan
Penyediaan material yang ajeg.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar