Sabtu, 27 November 2010

observasi ke - pabrik tahu

OBSERVASI ke – PABRIK TAHU
Tugas : Pengantar Bisnis








Disusun Oleh
1. ELSA RESTIYANTI ( 22210345 )
2. FERA LUFHIDARANI ( 22210722 )
3. LIA PRASETYOWATI ( 24210010 )
4. NIKO BRIAN ALFIANTO ( 24210986 )
5. WIWEKO ADITYO ( 28210567 )


Kelas : 1EB19

UNIVERSITAS GUNADARMA
Thn. 2010 – 2011
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun sebagai penunjang mata kuliah Pengantar Bisnis. Makalah ini bertemakan tentang ”Observasi ke – Pabrik Tahu”. Makalah ini disusun dengan tujuan agar mahasiswa dapat menambah wawasannya mengenai tema yang kami bahas dalam makalah ini.
Penyusun menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penyusun menerima koreksi, kritik dan saran guna perbaikan di makalah yang selanjutnya.
Akhirnya penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan baik moril dan materil, baik langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini bisa sampai kehadapan para pembaca.





Penyusun.





DAFTAR ISI
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pabrik Tahu ……………………………….. 1
1.2 Identifikasi Masalah ………………………………………... 1
1.3 Tujuan Penelitian …………………………………………… 2
1.4 Metode Penelitian …………………………………………... 2

BAB II PROSES PRODUKSI 2.1 Bahan – Bahan Yang digunakan Untuk
Proses Produksi Tahu ………………………………… 4
2.2 Tahapan – Tahapan Proses Pembuatan Tahu………….. 4
2.3 Proses Penditribusian Tahu …………………………… 4

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan …………………………………………… 6
3.2 Kritik …………………………………………………. 6
3.3 Saran ………………………………………………….. 7






BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pabrik Tahu
Pabrik tahu ini dikelola oleh keluarga Bapak Muslani. Pabrik tahu ini didirikan sejak tahun 1997. Pabrik tahu ini bertempat di Jl. Swadaya X rt 01 rw 21 , Jaka Sampurna, Bekasi. Pabrik tahu ini mulai beroperasi dari pukul 06.00 wib hingga pukul 17.00 wib . Pabrik ini memiliki 7 ( tujuh ) orang karyawan . Pabrik ini menggunakan prinsip management keluarga, jadi yang mengelolanya adalah keluarga dari pemiliknya itu sendiri . Karena tahu adalah salah satu makanan yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia jadi sampai saat ini pabrik tahu Bapak Muslani masih menjalankan produksinya selain itu pabrik tahu Bapak Muslani ini telah memiliki agen – agen pendistribusian dari produk tahu yang diproduksinya. Pabrik tahu ini termasuk kedalam jenis perusahaan perseorangan karena , pemiliknya hanya satu orang saja

1.2 Identifikasi Masalah
Bedasarkan pada uraian latar belakang penelitian atau observasi penelitian , maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. apa saja bahan pokok dalam pembuatan tahu ?
2. bagaimana cara pembuatan tahu ?
3. Bagaimana cara pendistribusian tahu dari pabrik ke distributor ?



1.3 Tujuan Penelitian
Setiap penelitian tentunya memiliki tujuan tertentu , begitu pula dengan penelitian yang penulis lakukan juga memiliki tujuan , antara lain :
1. Ingin menambah wawasan mengenai proses pembuatan tahu
2. untuk mengetahui bagaimana cara pendistribusian tahu – tahu tersebut
3. untuk memberikan tambahan wawasan kepada pembaca mengenai penggolahan tahu


1.4 Metode Penelitian
Metode penelitian untuk mengumpulkan data-data dalam rangka penulisan karya tulis ini dengan cara sebagai berikut :
1. Metode observasi, yaitu proses pengumpulan data melalui kegiatan melihat, memantau dan menganalisa secara langsung sehingga akan lebih jelas objek yang diamati.
2. Metode tertulis wawancara / interview, yaitu cara pengumpulan data melalui obrolan atau tanya jawab serta bertatap muka secara langsung.







BAB II
PROSES PRODUKSI

Tahu adalah sebuah makanan yang familiar di kalangan masyarakat Indonesia . selain harganya yang murah dan mudah untuk di dapat , tahu mengandung nilai protein yang tinggi karena bahan baku utamanya adalah kedelai . hampir di seluruh kalangan masyarakat Indonesia mengkonsumsi tahu . dalam proses pembuatannya , tahu menyisakan limbah yang dapat di daur ulang kembali menjadi oncom . dengan bahan dasar kedelai , dari kedelai itulah sebab tahu menghasilkan protein , dan kedelai itu sendiri juga mengandung vitamin K . makanan yang layak dikonsumsi adalah makanan yang mengandung unsur 4( empat ) sehat 5 ( lima ) sempurna , dimana yang dimaksud makanan empat sehat lima sempurna adalah makanan yang mengandung gizi lengkap seperti karbohidrat , mineral , kalsium , serat , vitamin dan protein . karena tahu mengandung protein , jadi tahu layak digolongkan sebagai makanan empat sehat lima sempurna .
Ada juga tahu yang tidak layak untuk dikonsumsi , hal itu dikarenakan terdapat zat kimia yang berbahaya di dalamnya , seperti formalin . formalin sangat berbahaya jika dikonsumsi karena salah satu fungsi formalin adalah sebagai bahan pengawetan mayat .
Tahu ada berbagai macam jenis , tidak hanya tahu yang berbentuk kotak dan berwarna putih . contohnya dari segi warna saja , di pasaran tahu memiliki 3 tiga variasi warna yaitu putih , kuning dan coklat .
Semakin berkembangnya jaman , ternyata berpengaruh juga terhadap inovasi pembuatan tahu . tidak asing dikalangan masyarakat istilah tahu bulat ,begitu sangat populernya tahu dikalangan masyarakat , sehingga banyak yang mengenal dan mengkonsumsinya .



2.1 Bahan – Bahan Yang digunakan Untuk Proses Produksi Tahu
- Bahan baku utama dalam pembuatan tahu adalah kedelai
- Mesin Pembantu untuk menghaluskan kedelai
- Mesin Uap untuk membantu proses pengukusan tahu
- Penggorengan untuk menggoreng salah satu jernis tahu yang diproduksi

2.2 Tahapan – Tahapan Proses Pembuatan Tahu
Tahapan dalam proses pembuatan tahu ialah mula mula merendam kedelai lalu kedelai tersebut dimasukan kedalam mesin penggilingan kedelai hingga kedelainya halus , kemudian kedelai yang telah dihaluskan tadi dimasak dengan bantuan mesin uap , lalu setelah matang di angkat dan dimasukan kedalam cetakan tahu hingga bisa dipotong – potong dan setelah di potong – potong dimasukan ke dalam tempat penyimpanan .
Pabrik ini juga memproduksi jenis tahu yang di goreng , prosesnya sama dengan proses diatas hanya ditambahkan satu proses lagi yaitu dimasukan ke dalam penggorengan dan digoreng hingga matang .
itulah proses – proses tahapan – tahapan pembuatan tahu yang di dilakukan oleh pabrik tahu ini .

2.3 Proses Pendistribusian Tahu
Proses pendistribusian tahun pada pabrik ini dilakukan dengan dua cara yaitu :
- Proses pendistribusian yang pertama yaitu mereka ( para penjual di pasar ) menggambil sendiri
tahu – tahu itu ke pabrik milik Bapak Muslani lalu menjualnya lagi dipasar sehingga langsung
sampai ketangan konsumen .
- Proses pendistribusian yang kedua adalah dengan cara mendistribusikan tahu ke agen – agen
yang telah memesan hasil pembuatan tahu – tahu itu , jadi dari agen tersebut penjual dipasar
bisa mendapatkan tahu tersebut melalui perantara yaitu Agen sehingga tidak langsung sampai
ke tangan konsumen .

















BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Melalui makalah ini penulis mengetahui bagaimana cara memproses kacang bahan baku kacang kedelai menjadi tahu, mulai dari penggilingan hingga pemasakkan. Penulis juga mengetahui bagaimana cara memasarkannya, sehingga penulis tau termasuk ke perusahaan apakah pabrik tahu tersebut. Selain itu yang terpenting adalah penulis mempunyai pengalaman, pandangan tentang arti dari bisnis tersebut, serta mengetahui bagaimana kehidupan lapangan kerja dilingkungan sekitar.
Dari observasi ini penulis mendapat kesimpulan bahwa dari pabrik tahu milik perseorangan ini dapat menyerap pekerja lumayan banyak sehingga dapat memperkecil angka pengangguran dan kemiskinan. Selain itu pabrik tahu tersebut setiap harinya dapat memproduksikan tahu yang banyak sehingga pabrik tahu tersebut dapat memperkecil angka gizi buruk karena melalui penelitian kacang kedelai yang diolah menjadi tahu tersebut sangatlah bermanfaat bagi gizi manusia n harganya cukup untuk dibeli masyarakat kelas ekonomi kebawah.

3.2 Keritik
Sebelum penulis memberikan keritik dan saran izinkan untuk meminta maaf terlebih dahulu kepada pemilik pabrik tahu apabila ada salah kata dan menyinggung perasaan pemilik pabrik tahu tersebut.
keritik
Menurut keritik penulis kepada pabrik tahu yang telah dilakukan observasi adalah :
1. Lokasi pabrik yang terpencil dan sulit untuk dijangkau oleh para penjual dan pembeli
2. Keadaan pabrik yang melakukan pemprosesan kurang terjaga kehigenisan tahunya baik dalam mengelola maupun kemasan yang akan dibawa ke konsumen
3. Para pekerja yang kurang memperhatikan kehigenisan tahu tersebut, baik pembuat dan penampilan para pekerja pada saat membuat tahu

3.3 Saran
Setelah memberikan keritik untuk pembanggunan dan kemajuan pabrik tersebut, kami penulis juga memberi saran untuk pabrik tahu tersebut agar lebih baik.
1. Seharusnya pabrik yang baik adalah pabrik yang lokasinya mudah dijangkau oleh konsumen dan jauh dari pemukiman penduduk, agar polusinya tidak mencemari lingkungan penduduk.
2. Keadaan pabrik yang melakukan pemprosesan haruslah lebih higenis, sehingga kesehatan dan gizi tahu tersebut terjaga hingga dikonsumsi oleh konsumen
3. Seharusnya pabrik tahu tersebut membuatkan baju seragam untuk para pekerjanya yang tujuannya untuk kehigenisan tahu dan keselarasan pabrik tersebut.

Jumat, 26 November 2010

RESUME PENGANTAR BISNIS BAB 9



BAB 9
PERSONALIA

A. PEMANFAATAN SUMBER TENAGA KERJA DAN KOMPENSASI

1. Pendahuluan
Organisasi merupakan wahana untuk mencapai tujuan. Supaya tujuan ini dapat dilaksanakan dengan baik, diperlukan fungsi-fungsi. Pengertian fungsi adalah tugas-tugas yang dapat dengan segera dibedakan dengan tugas yang lain. Sebagai pelaksana fungsi tersebut, diperlukan personalia yang diberi wewenang, tanggung jawab, dan pertanggung jawaban.

2. Macam/Jenis Personalia
Di dalam perusahaan terdapat dua macam tenaga kerja, yaitu :
a. Tenaga eksekutif, yang mempunyai 2 tugas pokok yaitu mengambil berbagai keputusan dan melaksanakan fungsi organic manajemen: merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinir, dan mengawasi.
b. Tenaga Operatif, merupakan tenaga terampil, yang menguasai bidang pekerjaannya, sehingga setiap tugas yang dibebankan kepadanya dapat dilaksanakan dengan baik. Tenaga operatif, ditinjau dari kemampuannya melaksanakan tugas dibagi menjadi 3 golongan, yaitu :
• Tenaga terampil
• Tenaga setengah terampil
• Tenaga tidak terampil

3. Sumber Tenaga Kerja
 Dari dalam Perusahaan
 Teman-teman para karyawan
 Lembaga penempatan tenaga kerja
 Lembaga pendidikan
 Masyarakat umum


4. Seleksi Tenaga Kerja
1) Penentuan Jenis (Kualitas) Tenaga Kerja
a. Batas minimum-maksimum usia
b. Pendidikan minimal yang dimilki
c. Pengalaman kerja yang telah diperoleh
d. Bidang keahlian yang dimilki
e. Keterampilan lain yang dimiliki
f. Pengetahuan lainnya, dsb
2) Penentuan Jumlah Tenaga kerja
Meliputi 2 hal pokok, yaitu :
a. Analisa beban kerja yang meliputi : peramalan penjualan (sales forecast), penyusunan jadwal waktu kerja dan penentuan jumlah tenga kerja yang diperlukan untuk membuat satu unit barang.
b. Analisa tenaga kerja untuk menghitung jumlah tenga kerja yang sesungguhnya dapat tersedia pada satu periode tertentu.
3) Proses Seleksi
a) Pengisian formulir atau penyortiran lamaran yang masuk
b) Wawancara pendahuluan
c) Psycho-test
d) Wawancara lanjutan
e) Pengujian referensi
f) Pengujian kesehatan
g) Masa orientasi

5. Pengembangan Karyawan
Memiliki harapan agar :
• Tingkat produktivitas bertambah
• Mengurangi tingkat kecelakaan
• Mengurangi besarnya scrap (kerusakan hasil)
• Meningkatkan gairah kerja
Terdapat 2 metode pengembangan karyawan, yaitu :
 Dilaksanakan didalam dan oleh perusahaan sendiri (on the job training)
 Dilaksanakan di luar perusahaan dan oleh lembaga lain (off the job training)
6. Kompensasi
Kompensasi adalah imbalan jasa yang diberikan secara teratur dan dalam jumlah tertentu oleh perusahaan kepada karyawan atas kontribusi tenaganya yang telah diberikannya untuk mencapai tujuan perusahaan. Kompenasasi dapat berupa upah dan gaji. Terdapat 3 macam teori upah ekonomi, yaitu :
a) Teori pasar, menganggap bahwa upah ditentukan oleh hasil proses perundingan antara karyawan sebagai penjual tenaga dengan manajemen sebagai pembelinya.
b) Teori standard hidup, menyatakan bahwa upah harus dapat memberikan kepada buruh untuk menikmati hidup dengan layak.
c) Teori kemampuan untuk membayar, mempunyai anggapan bahwa tingkat pembayaran harus didasarkan pada kemampuan perusahaan untuk membayar.

7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Upah
a) Pasar tenaga kerja
b) Tingkat upah yang berlaku di daerah yang bersangkutan
c) Tingkat keahlian yang diperlukan
d) Situasi laba perusahaan
e) Peraturan Pemerintah

8. Metode Pengupahan
a) Upah langsung (straight salary), merupakan diwujudkan dalam bentuk sejumlah uang yang dibayarkan atas dasar satuan waktu tertentu, harian, mimgguan, bulanan, dan bahkan tahunan.
b) Gaji (wage), adalah lama waktu mengerjakan suatu pekerjaan, atau dihitung menurut tingkat upah per jam, tanpa memperhatikan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan.
c) Upah satuan ( piece work), upah yang dibayarkan kepada para karyawan menurut jumlah produk yang dihasilkan.
d) Komisi, merupakan sejumlah uang yang dibayarkan (biasanya didasarkan atas persentase dan harga jual) untuk setiap unit barang yang terjual, dan bukannya unit yang dapat diproduksi.
e) Premi shift kerja (shift premium), merupakan upah yang diberikan kepada karyawan karena bekerja di luar jam kerja normal.
f) Tunjangan tambahan (fringe benefit), untuk menarik agar supaya karyawan bersedia bekerja di perusahaan dalam waktu yang lama.

9. Upah Insentif
Insentif menunjukkan suatu arti tentang dorongan keja yang efektif dari karyawan. Karakteristik pokok dari upah insentif yang baik adalah :
a) Harus menunjukkan penghargaan kepada karyawan atas produktivitas mereka
b) Harus dapat dipakai untuk mencapai tujuan produktif per karyawan secara layak
c) Tambahan upah yang diperoleh karyawan harus paling sedikit diseimbangkan dengan biaya produksi terendah.

Macam-macam Bentuk Upah Insentif
 Full Participation Plan
Merupakan upah insentif bagi karyawan pabrik dimana kegiatan ekstra pada tugas mereka, dapat menghasilkan produksi tambahan.
 Group Insentif Plan
Insentif ini diberikan kepada sekelompok karyawan, apabila terbukti mereka dapat menunjukkan hasil yang menguntungkan, seperti :
 Peningkatan produktivitas
 Penurunan biaya tenaga kerja per unit
 Perbaikan kualitas produk
 Pengurangan tingkat kerusakan produk yang dihasilkan

B. HUBUNGAN PERBURUHAN

1. Hubungan Perburuhan Pancasila
Hubungan perburuhan ini terjadi karena antara buruh di satu pihak dan manajemen di lain pihak saling membutuhkan satu sama lain. Indonesia diciptakan satu bentuk hubungan antara karyawan dan manjemen, yang dikenal dengan hubungan perburuhan pancasila. Dalam hubungan perburuhan pancasila ini, buruh/karyawan harus diperlakukan sebagai manusia seutuhnya, artinya karyawan, tidak boleh diperlakukan dengan sewenang-wenang. Apabila terjadi adanya ketidak-sepakatan antara buruh dan manajemen buruh mempunyai senjata yang dapat digunakan untuk menekan pembicaraan antar mereka yaitu :
 Boikot
Pemboikotan dapat dilakukan oleh buruh
 Pemogokan
Merupakan cara yang ditempuh oleh buruh, dengan berhenti bekerja, dalam waktu singkat maupun lama.
 Penghasutan
Dilakukan untuk mendukung, pemogokan yang sudah dilakukan dengan cara mencegah orang lain menjalankan tugas atau mengajak untuk ikut mogok.
 Memperlambat kerja
Dapat dilakukan oleh karyawan dengan cara mengurangi tingkat produktivitas mereka atau mengurangi jumlah produk yang dihasilkan.

2. Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
Dengan adanya perjanjian bersama ini, buruh mempunyai kekuatan untuk dapat turut menentukan isi (materi) perjanjian tersebut. Isi perjanjian tersebut meliputi hak-hak dan kewajiban buruh maupun pengusaha.

Hak-hak Buruh
Materi buruh yang dapat dicantumkan ked lam perjanjian bersama yaitu :
 Besarnya gaji/upah minimal yang harus diterima buruh beserta kenaikannya
 Tunjangan yang harus diterima
 Hak untuk mendapat santunan kecelakaan di tempat kerja
 Hak untuk meningkatkan promosi dengan system penilaian yang adil
 Hak untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan melalui program training yang diberikan oleh perusahaan
 Mendaptkan pesangon bila ia dipecat atau keluar atas kemauan sendiri (apapun alasannya)
 Besarnya pesangon


Kewajiban Buruh
 Datang bekerja tepat pada waktunya
 Menjaga ketertiban dan suasana kerja serasi
 Berusah meningkatkan produktivitas
 Mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan mematuhi tata waktu kerja
 Berusaha untuk selalu dapat melakukan penghematan untuk dapat menekan biaya produksi
 Menyumbangkan gagasan yang bermanfaat untuk kelancaran jalannya usaha dan penekanan biaya produksi
 Bekerja sesuai yang digambarkan dalam deskripsi jabatan
Hak Pengusaha
 Hak untuk mengevaluasi kerja karyawan menurut tata cara yang telah disepakati
 Hak menentukan/memilih/seseorang yang dianggap baik untuk menjadi pemimpin
 Hak untuk menegur/mengarahkan, bila terdapat karyawan yang dipandang bertindak menyimpang sehingga merugikan perusahaan
 Hak memberikan promosi dan devisi kepada karyawan
 Hak untuk memecat, sesuai dengan prosedur yang berlaku
Kewajiban Pengusaha
 Memberikan semua hak karyawan yang telah disepakati bersama
 Memperlakukan semua karyawan secara adil
 Memberikan fasilitas kepada karyawan

3. Macam-macam Perjanjian Kerja
a) Closed shop agreement
Hanya berlaku bagi pekerja/buruh yang telah tergabung menjadi anggita serikat (persatuan)
b) Union shop agreement
Mengharuskan kepada para pekerja untuk menjadi anggota serikat dalam periode waktu tertentu sesudah mereka bekerja.


c) Open shop agreement
Memberikan kebebasan pada para anggota untuk menjadi atau tidak anggota serikat.

4. Konflik dalam Hubungan Kerja
Penyelesaian konflik ini dapat dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu :
 Diselesaikan oleh mandor (foreman)
 Diselesaikan antara kepala bagian dengan wakil buruh bagian yang bersangkutan
 Diselesaikan oleh manajer sebagai wakil perusahaan dan wakil serikat buruh perusahaan tersebut
 Apabila belum selesai, masalah tersebut dibawa ke perundingan antara wakil perusahaan dan wakil buruh dengan penengah, yaitu Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan tingkat Daerah (P4D), atau tingkat Pusat (P4P), apabila tingkat daerah tidak mampu menyelesaikannya.
 Apabila belum juga selesai, maka penyelesaian tahap terakhir dilakukan oleh Dewan Arbitrasi.

5. Perantara Dalam Pemecahan Konflik
Terdapat 3 macam cara pemecahan konflik yaitu :
a) Konsiliasi, merupakan suatu usaha untuk mempertemukan kedua belah pihak, antara buruh dengan pengusaha, untuk membahas dan menyelesaikan masalah yang mereka hadapi.
b) Mediasi, merupakan pihak ketiga pada cara ini, bertindak sebagai mediator yang hanya berwenang untuk memberikan saran kepada kedua belah pihak bagaimana masalah harus dipecahkan.
c) Arbitrasi, merupakan keputusan yang diambil oleh arbitrator (belerai), bersifat mengikat kedua belah pihak dan punya kekuatan hokum.

Macam-macam Arbitrasi
a) Arbitrasi sukarela (voluntary arbitration)
b) Arbitrasi paksaan (compulsory arbitration)
c) Arbitrasi otomatis (automatic arbitration)

6. Lembaga BIPARTITE dan TRIPARTITE
Lembaga BRIPARTITE mendasarkan diri pada pengertian bahwa setiap masalah yang timbul dari hubungan perburuhan merupakan tanggung jawab kedua belah pihak yaitu, buruh dan pengusaha dan harus diselesaikan oleh mereka sendiri.
Lembaga TRIPARTITE mendasarkan pada pengertian bahwa setiap masalah yang timbul dari hubungan perburuhan adalah merupakan tanggung jawab buruh, pengusaha dan masyarakat yang dalam hal ini diwakili oleh pemerintah.

7. Mencegah Konflik
a) Melaksanakan lembaga keluhan (grievance) dengan baik
b) Mengadakan survey gairah kerja (morale) secara rutin
c) Menyelenggarakan lembaga Bimbingan dan Penyuluhan (Guidance & Counseling)
d) Mengikut-sertakan buruh dalam pengambilan keputusan

Jumat, 19 November 2010

RESUME PENGANTAR BISNIS BAB 10



BAB 10
PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

A. PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS
1. Pengertian
Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen. Hasil itu dapat berupa barang ataupun jasa.
Perusahaan bisnis adalah sebuah organisasi/lembaga yang merubah keahlian dan material menjadi barang atau jasa untuk memuaskan para pembeli, serta diharapkan akan memperoleh laba untuk para pemilik.
Produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antar hasil (jumlah barang dan jasa yang diproduksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja,modal,tanah,energy,dan sebagainya) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut.

2. Produksi
Kegiatan produksi melibatkan pengubahan dan pengolahan berbagai macam sumber menjadi barang dan jasa untuk dijual. Tanggung jawab manager produksi adalah membuat keputusan penting untuk mengubah sumber menjadi hasil yang dapat dijual. Keputusan tersebut adalah :
• Keputusan yang berhubungan dengan disain dari system produksi manufaktur
• Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengendalian system dalam jangka panjang atau pendek.

3. Sistem Produksi Manufaktur
a. Desain produksi dari barang yang diproses
b. Pemilihan/penentuan peralatan dan prosesnya
c. Desain tugas
d. Lokasi dari fasilitas produksi
e. Layout dari fasilitas tersebut
Keputusan yang komplek sangat berkaitan dengan proses pengolahan yang dapat digolongkan menjadi 3 macam yaitu :


1.Sifat Proses Produksi
a. Proses ekstraktif, yaitu suatu proses produksi yang menggambil bahan langsung dari alam
b. Proses analitik, yaitu suatu proses pemisahan dari suatu bahan menjadi beberapa macam barang yang hamper menyerupai bentuk aslinya.
c. Proses fabrikasi, yaitu proses yang mengubah suatu bahan menjadi beberapa bentuk
d. Proses sintetik, yaitu metode pengkombinasian beberapa bahan ke dalam suatu bentuk produk
2.Jangka Waktu Produksi
a. Proses Terus menerus (continuous process)
Digunakan untuk menunjukkan suatu keadaan manufaktur dimana periode waktu yang lama diperlukan untuk mempersiapkan mesin dan peralatan yang akan dipakai.
b. Proses Terputus-putus (intermittent process)
Istilah ini terdapat dalam keadaan manufaktur dimana mesin-mesin itu beroperasi dengan mengalami bebrapa kali berhenti dan diracang lagi untuk membuat produk yang berbeda.
3. Sifat Produk
a. Produksi standard
Sering dihasilkan jumlah barang untuk persediaan disamping yang dikirimkan kepada pembeli dan penyalur. Penggunaan produksi standard memerlukan sejumlah modal yang besar untuk :
• Memelihara sejumlah persediaan
• Menyediakan fasilitas penyimpanan yang memadai
• Menanggung resiko kemungkinan turunnya harga pasar,kebakaran,pencurian,dan sebagainya.
b. Produksi Pesanan
Digunakan apabila para pembeli menghendaki adanya spesifikasi tertentu dari produk yang diinginkan, tetapi kemampuan produksinya sangat terbatas.

B. KEGIATAN PRODUKSI
1. Gambaran Sekilas
Masalah yang dihadapi oleh manajer produksi adalah :
• Perencanaan produksi
• Organisasi produksi
• Pengendalian produksi
• Pemeliharaan peralatan
• Pengawasan dan pemeriksaan kualitas

2. Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi meliputi keputusan yang menyangkut dan berkaitan dengan masalah pokok yang meliputi :
• Jenis barang yang akan dibuat
• Jumlah barang yang akan dibuat
• Cara pembuatan (penggunaan peralatan yang dipakai)
Perencanaan jenis barang yang akan dibuat ada 4 tahap, yaitu :
• Penentuan desain awal
• Penentuan desain barang yang tepat
• Penentuan cara pembuatan
• Pembuatan

3. Organisasi Produksi
Besarnya organisasi produksi yang diperlukan dalam kegiatan ini tergantung pada besarnya perusahaan dan kompleknya proses pengolahan yang diinginkan.

4. Pengendalian Produksi
Pengendalian produksi merupakan serangkaian prosedur yang bertujuan mengkoordinir semua elemen proses produktif ke dalam suatu aliran dimana aliran tersebut akan memberikan hasil dengan gangguan minimum ongkos terndah, dan kemungkinan waktu tecepat.

a. Jenis-jenis Pengendalian Produksi
• Order control digunakan oleh perusahaan manufaktur yang beroperasi hanya pada waktu menerima pesanan dari pembelinya.
• Flow control digunakan dalam pabrik yang berproduksi untuk persediaan dan dimaksudkan untuk mempercepat pengiriman barang jadi dari tempat persediaan begitu pesanan pembeli diterima.

b. Tahap-tahap dalam Pengendalian Produksi
• Perencanaan, jika pesanan pembeli atau pesanan untuk persediaan pada perusahaan telah diterima oleh bagian perencanaan produksi.
• Routing, merupakan salah satu usahan untuk menentukan urut-urutan dari proses dan alat-alat yang digunakan dalam proses produksi.
c. Scheduling
Scheduling merupakan suatu usaha untuk menentukan kapan proses produksi akan dimulai dan selesai untuk diserahkan.
• Dispatching, yaitu surat perintah yang berisi wewnang untuk melakukan kegiatan produksi. Surat perintah ini dibuat sebelum produksi dimulai dalam bentuk dispatch sheet.

Analisis Jaringan Kerja : Metode Jalur Kritis dan PERT
Analisis jaringan kerja adalah teknik yang berkaitan dengan masalah penetapan urutan pekerjaan yang diarahlan untuk meminimumkan waktu penyelesaian suatu pekerjaan atau proyek, agar dicapai biaya yang rendah.
Konsep dasar analisis jaringan kerja maupun PERT adalah :
1. Jaringan kerja (Network), yaitu satu seri rangkaian aktivitas yang bersambung dalam menghasilkan barang atau jasa, yang terarah pada usaha pencapaian tujuan perusahaan.
2. Jalur kritis (Critical Path), yaitu jalur terpanjang dalam menyelesaikan satu rangkaian pekerjaan sampai selesai.
Aktifitas Semu (Dummy)
Aktifitas semu adalah suatu aktifitas dalam jaringan kerja yang membutuhkan nol satuan waktu.
Keterbatasan-keterbatasan Metode Jalur Kritis (MJK)
Faktor-faktor pentingnya, yaitu :
a. MJK mendasarkan diri pada asumsi bahwa penyelesaian aktifitas dapat diketahui dengan tepat pada setiap waktu.
b. MJK tidak memasukkan gagasan analisis statistic dalam menentukan perkiraan waktu
c. MJK merupakan model perencanaan static dan bukannya alat kontrol yang dinamik.


Program Evaluation and Review Technique (PERT)
Perubahan konsep MJK terdapat beberapa hal seperti :
a. Teori Probabilitas
b. Gagasan analisis statistic
c. Membuat model yang baru sebagai alat control yang dinamik
Didalam PERT digunakan 3 macam perkiraan waktu yaitu :
a. Waktu yang paling optimis (Wo)
b. Waktu yang paling pesimis (Wp)
c. Waktu Normal (Wn)

5. Pengendalian Persediaan Bahan Baku
Persediaan dalam jumlah yang besar mengandung banyak resiko seperti :
a. Resiko hilang dan rusak
b. Biaya pemeliharaan dan pengawaasan yang tinggi
c. Resiko using
d. Uang yang tertanam di persediaan terlalu besar.
Jumlah Pemesanan yang ekonomis dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu :
a. Jumlah kebutuhan bahan baku per tahun
b. Biaya pemesanan
c. Biaya penyimpanan
d. Harga bahan baku

6. Pemeliharaan Peralatan
Kerugian yang diderita perusahaan karena kelalaian mengadakan pemeliharaan peralatan disebabkan antara lain :
a. Kerusakan peralatan yang sudah cukup parah sehinnga menyebabkan biaya perbaikan menjadi mahal
b. Kerugian karena berhentinya sebagian atau keseluruhan kegiatan produksi
c. Kerugian karena keterlambatan pengiriman barang kepada konsumen sehingga menyebabkan turunnya pendapatan perusahaan
d. Perusahaan terpaksa harus membayar klaim karena penyerahan yang tidak tepat.
e. Menimbulkan keengganan para pelanggan untuk kembali memesan ke perusahaan karena di anggap tidak menepati janji


Organisasi pemeliharaan peralatan
a. Didesentralisir menurut pusat biaya atau departemen
b. Sentralisasi

7. Pengawasan Kualitas dan Inspeksi
a. Penentuan kebijakan tentang penetapan kualitas sesuai dengan tuntutan pasar
b. Tahap penentuan desain teknis untuk mencapai target tuntutan pasar
c. Tahap pembuatan
d. Tahap penggunaan di lapangan
Pengawasan kualitas di dalam produksi
Inspeksi merupakan penyusunan cara cara pengukuran karakteristik kualitas dan memperbandingkannya dengan standard yang telah di tetapkan
Pengawasan atau pengendalian (control) mengajukan pertanyaan kapan , berapa kali dan berapakah jumlah barang yang akan di inspeksi.

Bagan pengawasan (control chart)
a. Penyimpangan_penyimpangan yang tidak dapat di tentukan
b.Penyimpangan – penyimpangan yang dapat di tentukan

C. LOKASI DAN LAYOUT PABRIK
1. Factor- factor yang mempengaruhi penentuan lokasi pabrik
 Dekat dengan pasar
 Dekat dengan bahan baku
 Ongkos transport
 Penyediaan tenaga kerja
 Penyediaan sumber tenaga dan energy
 Likungan sekitar
 Iklim
2. Cara penentuan lokasi pabrik
a. Cara kualitatif , yaitu cukup mengadakan penilaian kualitatif terhadap factor yang di anggap memegang peranan pada setiap alternative lokasi. Hasil penilaian, biasanya di nyatakan dalam ukuran baik sekali, baik, sedang , kurang, kurang sekali
b.Cara kuantitatif
 Cara yang sederhana yaitu usaha mengkuantivikasi hasil analisis kualitative yang telah di lakukan , dengan cara memberikan SCORE pada masing – masing criteria
 Cara yang komplek yaitu menggunakan rumus matematika dan menggunakan model tertentu, yang banyak di gunakan dalam OPERATION RESEARCH
3.Layout fasilitas produksi
Layout fasilitas produksi adalah pengaturan dan penempatan alat, tenaga kerja, dan kegiatan- kegiatan dalam produksi.
1. Proses layout yaitu penyusunan fasilitas produksi dimana mesin- mesin yang mempunyai fungsi sama ditempatkan pada tempat tertentu
2. Product layout yaitu pengaturan mesin- mesin dalam pabrik sesuai dengan arus proses produksinya . penggunaan produk layout akan ekonomis bila memenuhin syarat berikut :
 Volume produksi cukup sesuai dengan kapasitas penggunaan mesin dan peralatan yang terpasang
 Permintaan akan barang yang di hasilkan cukup stabil
 Barang yang di hasilkan terstandardisir
 Komponen- komponen ( suku cadang) dapat saling di tukarkan
 Penyediaan material yang ajeg.

Sabtu, 13 November 2010

RESUME PENGANTAR BISNIS BAB 8



BAB 8
PEMBELANJAAN

A. GAMBARAN UMUM PEMBELANJAAN

1. Arti Pembelanjaan dan Fungsi Manajer
Pembelanjaan adalah suatu usaha menyangkut bagaimana perusahaan harus mengorganisir untuk mendapatkan dana, bagaimana menggunakan dana, dan bagaimana laba perusahaan akan didistribusikan.
Di dalam perusahaan harus dipelihara adanya keseimbangan keuangan yang menguntungkan untuk mendukung perkembangannya. Akaeseimbangan terbagi menjadi 2, yaitu Keseimbangan Kuantitatif adalah keseimbangan nilai rupiah antara kekayaan dengan utang dan modal yang memerlukan persyaratan tertentu. Keseimbangan Kualitatif adalah keseimbangan antara elemen kekayaan dengan elemen utang dan modal perusahaan. Elemen dan besarnya kekayaan perusahaan akan menentukan susunan elemen dan besarnya pasiva.

B. PENGGUNAAN DANA

1. Gambaran Umum
Metode penggolongan dana dibagi menjasi 2, yaitu penggunaan jangka pendek dan jangka panjang. Penggunaan jangka pendek dapat ditunjukkan sebagai aktiva lancar. Sedangkan aktiva tetap adalah invesatasi jangka panjang yang meliputi elemen yang tidak dapat ditukarkan dalam bentuk kas.

2. Penggunaan Dana Jangka Pendek
1. Kas
Sejumlah dana yang ada dalam perusahaan yang diwujudkan dalam bentuk kas,terutama untuk membayar gaji dan rekening lainnya. Prinsip Pengelolaan kas yang harus dipegang manajer adalah meminimumkan jumlah kas yang diperlukan perusahaan, dan memaksimumkan jumlah dana untuk investasi yang dapat menghasilkan bunga.


• Aliran Kas
Pada mulanya ka situ ditimbulkan oleh adanya penjualan. Sebagian dari aliran kas keluar terjadi dalam proses produksi dan terdiri atas pembayaran bahan,tenaga kerja,serta biaya tidak langsung.
• Anggaran Kas
Tanggung jawab manajer dalam pengelolaan aliran kas perusahaan meliputi:
a. Membuat kepastian bahwa kas selalu tersedia bila diperlukan
b. Memanfaatkan kas untuk memaksimumkan pendapatan bunga.

2. Surat-surat Berharga
Salah satu jenis surat berharga yang banyak beredar di Indonesia adalah sertifikat deposito (certificates of deposit). Sertifikat deposito merupakan tanda bukti kewajiban membayar yang dikeluarkan oleh bank komersial.

3. Piutang
Bagi perusahaan piutang ini sering terjadi adanya penjualan kredit kepada pembeli yang jumlahnya dapat mencapai 20% dari seluruh aktiva. Semakin besar jumlah penjualan kredit, semakin besar pula perhatian yang harus diberikan manajer untuk mengelolanya.Penjualan kredit ini hanya beberapa minggu saja.

4. Persediaan
Bagi perusahaan yang mempelihara sejumlah persediaan barang untuk memenuhi permintaan pembeli secara cepat, harus mempunyai sejumlah investasi disitu .

3. Penggunaan Dana Jangka Panjang
Untuk perusahaan manufaktur,sebagian besar investasi pada umumnya merupakan aktiva tetap. Aktiva tetap tersebut dapat berupa tanah, bangunan, dan peralatan.
a. Tanah yang dimiliki oleh perusahaan merupakan aktiva tetap dengan jangka waktu yang tidak terbatas.
b. Bangunan yang dimiliki oleh perusahaan harus ditentukan umurnya. Kemudian perusahaan harus menyisihkan sejumlah dana setiap tahun dari penghasilannya.
c. Peralatan yang dimiliki perusahaan berupa mesin, alat angkut dalam pabrik, dan peralatan lain yang dipakai dalam produksi. Peralatan tersebut juga perlu disusutkan karena daya gunanya semakin lama semakin berkurang.

4. Analisis Investasi Aktiva Tetap
Terdapat tiga metode analisis investasi, yaitu :
a. Metode net present value (NPV)
b. Metode internal rate of return (IRR)
c. Metode pay off period (POP)
NPV dan IRR mengukur IRR dari aspek penggunaan uang. Sedangkan POP mengukur efisiensi dari aspek waktu. Metode NPV dan IRR dalam penerapannya dipakai konsep time value of money. Masalah time value of money dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu :
a. Nilai uang pada saat ini (present value)
b. Nilai uang yang akan datang
c. Tingkat Bunga (tingkat rate of return)

C. SUMBER DANA

1. Macam-macam Sumber Dana
Ditinjau dari asalnya, sumber dana perusahaan dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu :
a. Pembelanjaan Intern (belanja dari dlam perusahaan) yang meliputi :
 Penggunaan laba perusahaan
 Penggunaan cadangan
 Penggunaan laba yang tidak dibagi/ditahan
b. Pembelanjaan Ekstern (belanja dari luar perusahaan) yang meliputi :
 Dana dari pemilik/peserta,yang biasanya diwujudkan dalam bentuk saham, dan pembelanjaannya disebut pembelanjaan sendiri.
 Dana dari utang/pinjaman yang berupa utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Pembelanjaanya disebut pembelanjaan asing.

2. Pemilihan Sumber Dana
Beberapa alternative yang dapat dipilih adalah :
1) Menggunakan dana intern saja
2) Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham
3) Menggunakan dana ekstern dengan mencari pinjaman/kredit
4) Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham dan mencari pinjaman
5) Menggunakan dana intern dan ekstern

3. Sumber Dana Intern
Cara yang paling mudah untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan adalah dengan cara mengambil dana yang sudah tersedia. Tapi dana intern ini selalu terbatas. Apabila perusahaan mengalami hal seperti itu pemecahannya dapat dilakukan dengan menggunakan prinsip opportunity cost, yaitu dengan memberikan beban bunga pas asana milik sendiri yang dipaki sendiri.

4. Sumber Dana Ekstern
Sumber dana ekstern dapat berasal dari modal sendiri dan kredit. Kredit dibagi menjadi 2 golongan, yaitu kredit jangka pendek dan kredit jangka panjang.
 Kredit Jangka Pendek adalah kredit yang jangka waktunya tidak lebih dari 1 tahun. Yang termasuk kredit jangka pendek yaitu :
 Kredit Rekening Koran
 Kredit Belening
 Kredit Wesel
 Kredit Penjual
 Kredit Pembeli
 Aksep
 Kredit Jangka Panjang adalah kredit yang jangka waktunya lebih dari 1 tahun.
Yang termasuk kredit jangka panjang yaitu :
 Hipotik
 Obligasi
 Kredit Bank
 Kredit dari Negara lain

5. Optimisasi Modal
Untuk menentukan apakah sebaiknya mengambil kredit jangka pendek atau jamgka panjang, perusahaan harus memperhatikan factor-faktor berikut :
 Bunga kredit jangka pendek
 Bunga kredit jangka panjang
 Bunga simpanan bank
 Jangka waktu pemakaian modal
 Jangka kritis.
Untuk menentukan jangka kritis, digunakan rumus :
X = Kpj – Bs / Kpd – Bs x 306 hari atau 12 bulan

6. Kredit Lembaga Keuangan
Hal ini harus dibuktikan sengan suatu studi kelayakan (feasibility study) dan syarat lain yang disebut 4C, yaitu :
1) Capital atau modal
Merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan
2) Capability
Merupakan kemampuan perusahaan untuk mengangsur atau mengembalikan pinjaman dan bayar bunga.
3) Collateral
Merupakan syarat dimana setiap kredit yang diterima perusahaan harus dijamin dengan harta tetap sekurang-kurangnya bernilai 150% dari jumlah kredit.
4) Character
Dimaksudkan sebagai sifat dari pimpinan perusahaan karena diolah yang bertanggung jawab terhadap pengembalian kredit.

7. Kredit Kelayakan
Kepres No. 14 A dikeluarkan oleh pemerintah dengan tujuan membantu pengusaha golongan ekonomi lemah. Kredit kelayakan diberikan kepada mereka dengan dasar Kepres tersebut. Besarnya kredit sangat terbatas, yaitu 30% dari kontrak kerja .

8. Likuiditas dan Solvabilitas
1. Likuiditas
Merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya setiap saat. Kewajiban yang harus dipenuhi oleh perusahaan ada 2 macam, yaitu :
a. Likuiditas badan usaha yaitu mampu membayar utang-utangnya pada setiap saat ditagih.
b. Likuiditas Perusahaan yaitu mampu membiayai operasi perusahaan sehari-hari.
Untuk menentukan likuiditas,digunakan 2 rumus berikut:
• Current Ratio = Aktiva Lancar / Utang Lancar
• Quick Ratio = Aktiva lancar – Persediaan / Utang lancar
Yang termasuk aktiva lancar yaitu kas, bank, surat berharga, piutang, persediaan barang.

2. Solvabilitas
Merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar semua utangnya pada saat perusahaan dilikuiditas/dibubarkan. Untuk menentukan solvabilitas, digunakan rumus :
Solvabilitas = Total Aktiva / Total Utang

3. Rentabilitas
Merupakan kemampuan menghasilkan laba dari sejumlah dana yang dipakai untuk menghasilkan laba tersebut. Rentabilitas ini ini dapat dipakai sebagai alat ukur untuk mengambu\il keputusan tentang masalah financial leverage, yaitu masalah apakah di dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan akan menggunakan modal asing (kredit) ataukah modal sendiri. Ada dua macam rentabilitas, yaitu :

1) Rentabilitas Ekonomis
Rentabilitas Ekonomis merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari keseluruhan modal, baik modal asing maupun modal sendiri, yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Untuk mencari rentabilitas ekonomis, digunakan rumus :
RE = Lk / MA + MS x 100%
Ket :
RE = Rentabilitas Ekonomis
Lk = Laba kotor
MA = Modal Asing
MS = Modal Sendiri

2) Rentabilitas Modal Sendiri
Rentabilitas Modal Sendiri merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari sejumlah modal sendiri yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Rentabilitas Modal Sendiri dicari dengan menggunakan rumus :
RMS = Lb / MS x 100%
Ket :
RMS = Rentabilitas Modal Sendiri
Lb = Laba bersih (sesudah bunga dan pajak)
MS = Mosal Sendiri (modal saham)

D. PASAR SURAT-SURAT BERHARGA DAN PASAR MODAL

1. Saham
Saham perusahaan dapat dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu :
a. Saham Biasa (Common Stock)
Saham biasa merupakan bentuk pemilikan tanah tanpa hak istimewa. Artinya, para pemilik akan memperoleh pembagian keuntungan (dalam bentuk dividen) hanya apabila perusahaan memperoleh laba.
b. Saham Preferen (Preferred Stock)
Saham Preferen atau saham dengan preferensi ini merupakan bentuk pemilikandengan hak istimewa. Hak-hak istimewa yang ada pada pemegang sahan preferen adalah :
a. Pembagian dividen yang didahulukan
b. Pembagian dividen kumulatif
c. Pembagian kekayaan yang didahulukan

2. Obligasi
Secara formal obligasi merupakan surat perjanjian utang yang sengaja dikeluarkan oleh perusahaan sebagai salah satu sumber dana ekstern. Sifat-sifat dari obligasi adalah :
• Dapat diperjual-belikan
• Terdapat kewajiban untuk mengembalikan pokok pinjamannya
• Terdapat kewajiban untuk membayar bunga
• Terdapat jangka waktu yang pasti.

Jenis-jenis Obligasi
a. Sesuai dengan pihak yang mengeluarkan :
 Obligasi umum, yaitu obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah
 Obligasi Perusahaan, yaitu obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan umum, perusahaan, jawatan, dan perseroan terbatas.

b. Sesuai dengan karakter jaminan :
 Obligasi tanpa jaminan, seperti income bond dan debenture bond.
 Obligasi dengan jaminan
Jaminan yang dapat digunakan antara lain saham, piutang, rumah, tanah, mesin, dan sebagainya.

Selain jenis obligasi tersebut, masih ada lagi jenis yang lain, yaitu :
 Coupon bond
 Registered bond
 Callabel bond
 Convertible bond

3. Pasar Modal
Perusahaan yang menjual saham dan obligasi kepada masyarakat (going public), harus memenuhi beberapa perdyratan yang telah ditetapkan pemerintah. Salah satu syaratnya adalah perusahaan yang bersangkutan tidak boleh menjual surat berharga langsung kepada masyarakat, akan tetapi harus melalui lembaga perantara. Lembaga perantara yang ditunjuk adalah PT. Danareksa. PT. Danareksa bertugas mengedarkan dan memasarkan saham-saham dan obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan.