a
Nama : Elsa Restiyanti
Kelas : 3 eb 22
Npm : 22210345
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 2 (softskill)
A. Pengertian Karya Ilmiah
“Karangan
ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat
keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam
bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan
yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/
keilmiahannya.”—Eko Susilo, M. 1995:11
Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah,
antara lain :
·
Memberi
penjelasan
·
Memberi
komentar atau penilaian
·
Memberi
saran
·
Menyampaikan
sanggahan
·
Membuktikan
hipotesa
Karya
ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan
teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila
proses perwujudannya lewat metode ilmiah. Jonnes (1960) memberikan
ketentuan ilmiah, antara lain dengan sifat fakta yang disajikan dan metode
penulisannya.
Bila fakta
yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar
tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah,
maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah, sedangkan bilamana
fakta yang disajikan berupa dakta pribadi yang subyektif dan tidak dapat
dibuktikan benar tidaknya serta tidak ditulis secara ilmiah, karya tulis
tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.
b B. Bentuk Karya Ilmiah
Dalam karya ilmiah dikenal antara
lain berbentuk makalah, report atau laporan ilmiah yang dibukukan, dan
buku ilmiah.
1) Karya Ilmiah Berbentuk Makalah
Makalah
pada umumnya disusun untuk penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya jurnal
ilmu pengetahuan, proceeding untuk seminar bulletin, atau majalah ilmu
pengetahuan dan sebagainya. Maka ciri pokok makalah adalah singkat, hanya
pokok-pokok saja dan tanpa daftar isi.
2) Karya Ilmiah Berbentuk Report/
Laporan Ilmiah Yang Dibukukan
Karya
ilmiah jenis ini biasanya ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian,
observasi, atau survey yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang.
Laporan ilmiah yang menjadi persyaratan akademis di perguruan tinggi biasanya
disebut Skripsi, yang biasanya dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang
S1, Tesis untuk jenjang S2, dan Disertasi untuk jenjang S3.
3) Buku Ilmiah
Buku
ilmiah adalah karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh
sebuah penerbit buku umum untuk dijual secara komersial di pasaran. Buku ilmiah
dapat berisi pelajaran khusus sampai ilmu pengetahuan umum yang lain.
C. Ciri-Ciri Karya Ilmiah
1.
Struktur Sajian
Struktur
sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal
(pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal
merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan
pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau
subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta
rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2.
Komponen dan Substansi
Komponen
karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah
mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel
ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap Penulis
Sikap
penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan
gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa
menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku
yang tercermin dari pilihan kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif
dengan struktur yang baku.
D. Macam-Macam Karya Ilmiah
1. Skripsi; adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi
syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi ditulis berdasarkan pendapat
(teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-obyektif,
baik berdasarkan penelitian langsung, observasi lapangan / penelitian di
laboratorium, ataupun studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan
metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.
2. Tesis;
adalah jenis karya tulis dari hasil studi sistematis atas masalah. Tesis
mengandung metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan menyajikan
kesimpulan serta mengajukan rekomendasi. Orisinalitas tesis harus nampak, yaitu
dengan menunjukkan pemikiran yang bebas dan kritis. Penulisannya baku dan tesis
dipertahankan dalam sidang. Tesis juga bersifat argumentative dan dihasilkan
dari suatu proses penelitian yang memiliki bobot orisinalitas tertentu.
3. Disertasi; adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa
dalam menyelesaikan program S3 ilmu pendidikan. Disertasi merupakan bukti
kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan
penemuan baru dalam salah satu disiplin ilmu pendidikan.
E. Sikap Ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah, terdapat 7 sikap ilmiah yang
merupakan sikap yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah tersebut adalah sebagai
berikut :
1)
Sikap ingin tahu
Sikap
ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang
berkaitan dengan bidang kajiannya.
2)
Sikap kritis
Sikap
kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan
dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan -kekurangannya,
kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
3)
Sikap obyektif
Sikap
objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti
perasaan pribadi.
4)
Sikap ingin menemukan
Selalu
memberikan saran-saran untuk eksperimen baru. Kebiasaan menggunakan
eksperimen-eksperimen dengan cara yang baik dan konstruktif. Selalu memberikan
konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.
5)
Sikap menghargai karya orang lain
Sikap
menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber
secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal
dari pernyataan atau pendapat orang lain.
6)
Sikap tekun
Tidak
bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksperimen yang hasilnya meragukan,
tidak akan berhenti melakukan kegiatan-kegiatan apabila belum selesai. Terhadap
hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
7)
Sikap terbuka
Sikap
terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi,
kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat,
argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena
tidak sepaham atau tidak sesuai.
CONTOH
KARYA ILMIAH
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Lingkungan
hidup, menurut UU No. 23 tahun 1997, didefenisikan sebagai kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup. Pada dasarnya lingkungan hidup dikenal sebagai
tempat dimana semua makhluk hidup tinggal dan melakukan kehidupannya
sehari-hari.
Di
saat sekarang ini masyarakat sudah tidak peduli lagi terhadap lingkungan hidup
tempat mereka tinggal. Hal ini telihat dari semakin sedikitnya masyarakat yang
peduli terhadap kelestarian lingkungan. Banyak masyarakat yang merusak
lingkungan atau mengeksploitasi lingkungan secara berlebihan. Hal ini
menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan.
Selain
itu, kegiatan manusia dalam melakukan pekerjaannya juga menyebabkan terjadinya
pencemaran lingkungan. Banyak polutan yang menyebabkan lingkungan menjadi
tercemar dan kotor. Hal ini juga terjadi di lungkangan sekitar tempat tinggal
penulis.
Berdasarkan
kondisi dan keadaan di lingkungan tersebut, penulis menyusun karya tulis ini
agar dapat memberikan informasi mengenai keadaan lingkungan sekitar penulis
yang sudah banyak tercemar akibat kegiatan masyarakat sekitar.
1.2
Batasan Masalah
Didalam pembuatan karya tulis ini penulis akan membahas mengenai defenisi
lingkungan hidup dan jenis – jenis zat yang mengakibatkan pencemaran
lingkungan. Penulis akan membahas mengenai beberapa masalah, yaitu :
a) Lingkungan
hidup dan perubahannya
b) Faktor
penyebab perubahan lingkungan hidup
c) Pencemaran
lingkungan hidup dan zat pencemarnya.
1.3
Tujuan Penulisan
Berdasarka latar belakang yang menjadi alasan penulis membuat karya
ilmiah ini, penulis membuat karya ilmiah ini dengan tujuan untuk :
1.
Memberi tahukan kepada pembaca mengenai kerusakan
lingkungan yang terjadi di lingkungan sekitar tempat tinggal penulis.
2.
Dapat mengajak pembaca untuk mengurangi kebiasaan
membuang sampah sembarangan dan menyebabkan pencemaran lingkungan.
3.
Untuk melengkapi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia
1.4
Metode Penelitian
Dalam
membuat karya ilmiah ini, penulis mengunakan metode studi pustaka. Penulis
mempelajari beberapa buku referensi yang sesuai dengan permasalahan yang
penulis bahas dalam karya ilmiah ini.
Penulis
juga mengunakan metode penelitian,yakni penulis meninjau lokasi tempat
pencemaran yang ada di lingkungan penulis.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Lingkungan Hidup dan Perubahannya.
Lingkungan hidup, menurut UU No. 23 tahun 1997, didefenisikan sebagai
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup. Dalam pengelolaan lingkungan hidup,
manusia mempunyai peran yang sangat penting, karena pengelolaan lingkungan
hidup pada akhirnya ditujukan untuk keberlangsungan kehidupan manusia di muka
bumi ini.
Istilah lingkungan hidup pertama kali dimunculkan oleh Ernst Haeckel pada
tahun 1886, yang menunjuk kepada keseluruhan organism atau pola hebungan antar
organism dan lingkungannya. Ekologi adalah cabang dari ilmu Biologi yang
mempelajari mengenai lingkungan hidup (Ekosistem) atau planet bumi ini secara
keseluruhan. Lingkungan hidup mempunyai fungsi yang sangat penting, yaitu
sebagai tempat kediaman dan sebagai sumber kehidupan.
Ekosistem
adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh
dan saling mempengaruhi dalam bentuk keseimbangan, stabilitas, dan
produktivitas lingkungan. Peranan ekosistem diantaranya :
a) Pemurnian
udara dan air
b) Pengurangan
kekeringan dan banjir
c) Pembentukan
dan pemeliharaan kesuburan tanah
d) Detoksifikasi
(penetralan racun) dan dekomposisi (penguraian sampah)
e) Penyerbukan
tanaman perkebunan dan vegetasi alami
f) Penyebaran
benih
g) Siklus
dan pergerakan nutrient
h) Pengendalian
mayoritas hama agrikultur potensial secara luas
i)
Pemeliharaan biodiversitas
j)
Perlindungan pantai dari erosi oleh ombak
k) Perlindungan
dari sinar ultraviolet matahari yang berbahaya
l)
Stabilitas iklim parsial
m) Pengendalian
cuaca yang ekstrim dan dampaknya
Pembangunan yang dilakukan saat ini bertujuan untuk mencukupi kebutuhan
manusia. Pembangunan diutamakan untuk “pertumbuhan ekonomi” yang tidak ramah
lingkungan. Semuanya itu menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.
Pengaruh terhadap lingkungan sebagai akibat pengurasan dan pemborosan sumber
daya alam serta pencemaran lingkungan di antaranya adalah :
1) Peningkatan
pencemaran limbah B3 (bahan buangan barbahaya beracun)
2) Peningkatan
hujan asam
3) Penipisan
gas O3 (lapisan ozon) di atmosfir yang merupakan pelindung bumi
dari berbagai sinar kosmis yang membahayakan kesehatan.
4) Peningkatan
gas-gas rumah kaca seperti CO2, CH4, CPC, dan N2O
5) Pemanasan
global
6) Punahnya
hutan tropis dengan laju kepunahan 100.000 km2/tahun
7) Degradasi
keanekaragaman hayati bumi
8) Penyusutan
tanah subur dan peningkatan tanah kritis
9) Krisis
air bersih
Dengan kondisi seperti ini, lingkungan hidup perlu diatur dan dikelola
dengan baik sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal, mencukupi kebutuhan
hidup generasi saat ini tanpa harus mengurangi kemampuannya untuk memenuhi
kebutuhan hidup generasi yang akan datang. Saat ini, telah dikembangkan
berbagai macam cara untuk melestarikan lingkungan hidup. Seperti pengolahan
sampah dan pemakaian sumber energi alternatif.
B. Faktor
penyebab perubahan lingkungan hidup.
1. Perubahan
lingkungan akibat aktivitas manusia:
a) Pencemaran lingkungan
b) Penebangan hutan
c) Pembangunan
d) Penggunaan pestisida
2. Perubahan
lingkungan akibat faktor alam
a) Banjir
b) Gempa
bumi
c) Gunung
meletus
C. Pencemaran
Lingkungan Hidup
1. Pencemaran
Dalam UU no. 4/1992 diperbarui dengan UU no. 23/997 tentang pengelolaan
lingkungan hidup didefenisikan sebagai masuknya makhluk hidup, zat, energi,
dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan dan/atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas
lingkungan turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan turun
sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak
dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Dengan demikian bahan yang
diintroduksi ke lingkungan adalah pencemar atau polutan.
2. Jenis – Jenis
Pencemaran.
a) Pencemaran
Udara
Udara di alam tidak pernah benar-benar bebas pencemar sama sekali karena
berbagai kegiatan alami seperti kegiatan vulkanik, pembusukan sampah, dan
pembakaran hutan menghasilkan gas SO2, H2S, dan CO sebagai produk
sampingnya. Di samping itu partikel bisa tersebar melalui angin dan kegiatan
vulkanik. Kegiatan lain yang dapat meningkatkkan pencemar di udara adalah
kegiatan manusia. Sumber pencemar udara primer adalah CO, Nox, Hidrokarbon
(HC), Sox, dan partikel. Sumber utama pencemar udara berasal dari
transportasi yang menyumbang hampir 60% CO dan 15% HC.
Polutan pencemaran udara yaitu :
1) Karbon
Dioksida (CO2).
Karbon dioksida dihasilkan dari
pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau batubara), pembakaran gas alam
dan hutan, respirasi, dan pembusukan.
2) Sulfur
Dioksida (SO2) dan Nitrogen Monoksida (NO).
Berasal dari pemakaian bahan
bakar fosil (minyak bumi atau batubara), misalnya gas buangan kendaraan.
3) Karbon
Monoksida (CO).
Berasal dari pemakaian bahan
bakar fosil (minyak bumi atau batubara) dan gas buangan kendaraan bermotor yang
pembakarannya tidak sempurna. Selain itu, CO juga bisa berasal dari pembakaran
sampah dan industri.
4) Kloro
fluoro karbon (CFC).
Berasal dari pendingin ruangan,
lemari es, dan perlengkapan yang menggunakan penyemprot aerosol.
5) Dioksin.
Dioksin terdiri dari 210 senyawa
yang termasuk golongan polychlorinated dibenzo-p-dioksin (PCDD) dan
polychlorinated dibenzofuran (PCDF). Dioksin bersifat karsinogenik (bahan yang
diduga penyebab kanker) kuat dan menyebabkan perubahan system hormon,
pertumbuhan abnormal, mengganggu janin, menurunkan kapasitas reproduksi, dan
penghambatan system kekebalan tubuh.
Sumber dioksin adalah pembakaran
bahan bakar biomassa, limbah pertanian, dan sampah. Pembentukan dioksin terjadi
saat pembakaran bahan yang mengandung khlor seperti limbah tumbuhan, banyak
jenis kertas, dan berbagai jenis plastic, juga bensin bertimbal yang mengandung
khlor. Penyebaran dioksin dapat melalui udara lalu mengendap di permukaan
tanah, bangunan, air, daun, dan lain-lain.
6) Nitrogen
Oksida(NO).
Sumber NO terbanyak dilepaskan
dari hasil kegiatan bakteri dalam bentuk NO namun tidak menyebabkan masalah
karena tersebar secara merata. Sumber lain yang bermasalah yaitu yang berasal
dari kegiatan manusia seperti pembakaran arang, minyak gas alam dan
bensin/transportasi karena dapat menumpuk di suatu lokasi tertentu dalam jumlah
yang cukup besar. gas NO dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman, seperti
munculnya bintik pada daun, nekrosis, sampai menghambat kecepatan pada
fotosintesis. Selain itu, NO dapat menyebabkan paralisis system saraf pada
hewan.
7) Hidrokarbon
(HC) dan Oksidan Fotokimia.
Hidrokarbon dihasilkan dari
kegiatan manusia dengan sumber utama transportasi (sekitar 50%), pembakaran
gas, minyak, arang an kayu, proses industri, pembuangan sampah, kebakaran hutan
dan sebagainya. Bahaya polutan HC berasal dari hasil reaksi fotokimia yang
melibatkan sinar matahari dan siklus fotolitik NO. dampak HC dan oksida
fotokimia terhadap tumbuhan beragam seperti nekrosis, daun muda rusak,
menghambat pertumbuhan, dan bagian-bagian bunga mati. Sedangkan dampak terhadap
manusia meliputi iritasi mukosa dan mata, gangguan sistem pernapasan serta
hilangnya koordinasi tubuh.
8) Timbal
(Pb).
Gas Pb dihasilkan dari
pembakaran zat aditif bensin. Sumber lain partikel Pb adalah pabrik alkil Pb
dan Pb oksida dan pembakaran arang.
9) Sulfur
Oksida (SO).
Berasal dari aktifitas vulkanik an
aktifitas manusia seperti pembakaran arang, minyak, dan gas. Sumber lainnya
yaitu proses industri seperti pemurnian petroleum, industry H2SO4, dan
peleburan baja. dampak sulfur terhadap tanaman menyebabkan warna daun memucat,
kering, dan mati sedangkan dampak kronis menyebabkan daun kuning karena
pembentukan klorofil terhalang. Pengaruh terhadap manusia menyebabkan iritasi
pada sistem respirasi dan merupakan polutan yang berbahaya untuk orang tua dan
penderita kronis system pernapasan dan kardiovaskuler.
10) Partikel.
Polutan jenis ini berada di
udara dalam jumlah cukup tinggi terutama di kota. Sumbernya berasal dari
kegiatan vulksnik sedangkan sumber utama dari kegiatan manusia berasal dari
pembakaran diikuti industri seperti peleburan baja. Partikel mengganggu proses
fotosintesis karena kerak yang terbentuk dari campuran partikel dan uap air di
daun yang tidak tercuci dengan air hujan.
11) Pengaruh rumah
kaca.
Rumah kaca dapat menyebabkan
terjadinya pemanasan global, yaitu naiknya suhu bumi akibat meningkatnya gas
rumah kaca dan menyebabkan kandungan energi meningkat mendorong terjadinya
perubahan iklim antara lain frekuensi dan intensitas badai dan peristiwa
ekstrim lainnya.
b) Pencemaran
Air
Sumber pencemaran air meliputi
sebagai berikut :
1) Padatan
Polutan dalam bentuk padatan
terbagi ke dalam padatan terendapkan (sedimen), tersuspensi, dan
koloid,terlarut, lemak, dan minyak. Sedimen adalah padatan yang langsung
mengendap jika air didiamkan beberapa saat karena ukurannya relatif besar.
sedimen merupakan padatan yang umum ditemukan dalam air permukaan akibat erosi.
Padatan menyebabkan air sungai menjadi keruh, tidak terlarut, dan tidak dapat
mengendap langsung kecuali ada gangguan kesetimbangan menyebabkan terjadinya
penggumpalan dan pengendapan.
2) Limbah
Pertanian.
Kegiatan pengolahan tanah
(menyebabkan sedimentasi), pemupukan, dan pemberantasan hama merupakan kegiatan
yang menjadi sumber terlepasnya limbah pertanian ke perairan karena biasanya
tidak semua pupuk dan pestisida yang terpakai. Pupuk yang kaya unsure hara akan
menyebabkan terjadinya eutrofikasi dan kerusakan ekosistem. Beberapa polutan
yang biasa dipakai pada pertanian :
¹ Obat insektisida,
bisa mematikan biota air.
¹ Pupuk, menyebabkan
eutrofikasi, yakni suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya oksigen dan
mendorong terjadinya kehidupan organism anaerob.
3) Limbah
Rumah Tangga.
¹ Bahan organik,
menyebabkan biota air mati.
¹ Bahan anorganik,
menyebabkan banjir.
¹ Bahan biologis,
menyebabkan timbulnya penyakit.
4) Limbah
Industri.
Limbah industri meliputi bahan
organik dan bahan anorganik.
5) Mikroorganisme
Mikroorganisme di dalam air
berasal dari udara, tanah, sampah, lumpur, tanaman/hewan hidup dan mati, serta
bahan organik lainnya. Lama tidaknya mikroorganisme di dalam air tergantung
kecocokan kondisi air dengan syarat hidupnya. Air bisa menjadi media bagi
penyebaran penyakit patogen yang berbahaya. Jumlah dan jenis mikroorganisme
tergantung pada sumbeer air, komponen nutrient dalam air, bahan toksik,
organism air, dan factor fisik.
6) Logam
Berat.
Logam berat yang sering menjadi
polutan di perairan adalah Hg, Pb, As, Cd, Cr, dan Ni. Merkuri secara alami
banyak ditemukan dalam bentuk tergabung dengan bahan lain dan tersebar di
karang, tanah, udara, dan air serta organism melalui proses fisik, kimia, dan
biologi yang kompleks.
7) Penangkapan
Ikan dengan Menggunakan racun.
Penangkapan ikan dengan
menggunakan bahan beracun (seperti potassium), selain dapat mencemari air, juga
bisa membunuh anakan ikan atau bibit ikan yang masih kecil, dan organism
lainnya yang berada di lingkungan air tersebut.
c) Pencemaran
Tanah.
Jenis polutan tanah yaitu :
1) Senyawa
Xenobiotik Organik.
Senyawa ini ditemukan dalam tanah dan beberapa diketahui bersifat karsinogenik
(penyebab kanker), teragenik, dan atau mutagenic(penyebab mutasi). Senyawa ini
masuk kedalam lingkungan alami secara langsung dari penggunaan pestisida atau
kebocoran karena kecelakaan atau secara tidak langsung melalui pembuangan
limbah yang tidak tepat menghasilkan polusi dalam bentuk emisi gas, kontaminasi
air larian, atau cairan yang dihasilkan dari pengomposan.
2) Nitrat dan
Fosfat.
Nitrat dan fosfat dibuang ke
perairan dalam bentuk limbah rumah tangga, limbah industri, air larian dari
kota dan desa, dan limbah pertanian. Dampak yang mungkin terjadi akibat adanya
nitrogen dalam tanah adalah kondisi terlewat subur, pencemaran pada sumber air
minum yang berpotensi menyebabkan kanker.
3) Sulfur dan
Nitrogen Oksida.
4) Logam.
Biotransfer logam toksik dari
tanah yang terkontaminasi terhadap tumbuhan yang akhirnya dikonsumsi manusia
dan hewan domestik lainnya. Logam bisa berada dalam bentuk bagian dari mineral
tanah, senyawa yang terndapkan, diserap dalam pertukaran organik dan anorganik
pada permukaan, organic terlarut dalam larutan tanah, dan dalam tubuh biota.
5) Pencemar lainnya.
Sumber pencemar tanah lainnya
adalah feses, menyebabkan penyakit cacing meningkat. Pencemar tanah yang
lainnya adalah timbale (Pb) dari bensin sehingga transportasi menjadi sumber
pencemar terpenting.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa kondisi lingkungan di sekitar tempat
tinggal kita sudah banyak tercemar oleh kegiatan masyarakat sehari-hari.
Lingkungan
hidup adalah tempat tinggal semua makhluk hidup, baik manusia, hewan, ataupun
tumbuhan. Saat ini terjadi perubahan lingkungan yang disebabkan oleh :
a) Aktivitas
manusia
b) perubahan
kondisi alam.
Di lingkungan tempat tinggal penulis dan juga lingkungan sekolah penulis banyak
terjadi pencemaran lingkungan. Kebanyakan akibat pembuangan sampah secara
sembarangan oleh masyarakat. Pencemaran yang terjadi yaitu pencemaran tanah,
pencemaran air, dan pencemaran udara.
Adapun bahan – bahan yang banyak mencemari lingkungan di antaranya :
1. Sampah dari kegiatan rumah
tangga.
2. Limbah Industri yang tidak di
olah sebelum dibuang.
3. Limbah pertanian akibat
pemakaian yang tidak sesuai aturan.
3.2
Saran
Setelah
mengetahui kondisi lingkungan sekitar tempat tinggal penulis, hendaknya pembaca
yang juga tinggal di lingkungan yang sama dengan penulis tergerak hatinya untuk
melestarikan lingkungan dan tidak membuang sampah secara
sembarangan. Karena lingkungan ini adalah lingkungan kita yang penting
untuk dijaga kelestariannya untuk meningkatkan kualitas hidup kita.
Referensi Online :
- http://bloggueblog.wordpress.com/2012/04/20/pengertian-ciri-ciri-dan-macam-macam-karya-ilmiah/
- http://tugas27.wordpress.com/2012/03/26/contoh-karya-ilmiah-b-indonesia/